Atasi Pencemaran Plastik, Dirjen PSLB KLHK Tekankan Sejumlah Langkah Prioritas

JAKARTA – Melalui Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), pemerintah terus berupaya mengatasi pencemaran akibat pencemaran plastik dan mengurangi dampaknya. Itu berkata

Pengelolaan Sampah, Limbah dan B3 (PSLB3) General Manager KLHK Rosa Vivien Ratnawati.

Rosa Vivien berbicara sebagai perwakilan dari Otoritas Koordinasi Laut Asia Timur (COBSEA) pada sesi keempat Komite Negosiasi Antarpemerintah untuk mengembangkan dokumen yang mengikat secara hukum internasional mengenai polusi plastik, termasuk lingkungan laut, di Ottawa, Kanada. . , pada hari Rabu, 23 April 2024.

Selain itu, instrumennya harus komprehensif, pragmatis, seimbang, inklusif, dan transparan berdasarkan riset yang ada, kata Direktur Jenderal PSLB3 KLHK Rosa Vivien dalam keterangannya, Kamis (25 April 2024).

Rosa Vivienne menyoroti beberapa prioritas dan rekomendasi regional mengenai pentingnya memerangi polusi lintas batas yang disebabkan oleh polusi plastik dan mengurangi dampaknya, dengan tetap mempertimbangkan kepentingan nasional para pihak.

“Pembangunan berkelanjutan, tanggung jawab bersama namun berbeda, kerja sama internasional serta kondisi dan kemungkinan masing-masing negara dalam menerapkan instrumen tersebut di masa depan,” jelasnya.

Rosa Vivien juga menyatakan bahwa pemerintah Indonesia mendukung penuh penandatanganan perjanjian internasional ini sebagai bentuk dukungan internasional untuk mengatasi pencemaran lingkungan akibat pencemaran plastik.

“Polimer plastik diketahui merupakan turunan produk minyak bumi yang secara alami sulit terurai serta menimbulkan pencemaran dan kerusakan terutama pada ekosistem perairan, khususnya ekosistem laut. Beberapa penelitian menemukan adanya unsur mikroplastik pada tubuh organisme perairan yang secara alami sulit terdegradasi. Ia mengatakan bahwa jika penyakit ini tidak segera ditangani, hal ini dapat “mempengaruhi kualitas rantai energi secara keseluruhan.”

Pada sesi tersebut, delegasi Republik Indonesia (Delri) yang dipimpin Rosa Vivien bersama Duta Besar RI untuk Ottawa, Daniel Tumpala S Simanjuntak, turut aktif menyuarakan kepentingan pemerintah Indonesia dan organisasi multilateral.

Diketahui, pada tanggal 23 April 2024, Presiden INC Luis Vajas Valdivieso secara resmi membuka sesi keempat Komite Perundingan Antarpemerintah untuk mengembangkan Instrumen Pengikat Hukum Internasional (ILBI) tentang polusi plastik, termasuk lingkungan laut (INC-4). , yang juga merupakan Duta Besar Republik Ekuador untuk Inggris. Pertemuan ini merupakan amanat pertemuan ke-5 Majelis Lingkungan Hidup Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNEA) pada tahun 2022.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *