Autopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP Dibawa Keluarga ke Bali

JAKARTA – Jenazah taruna tahun pertama Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Cilincing Jakarta dibawa keluarganya ke Bali untuk dimakamkan. Tumbur Aritonang, kuasa hukum keluarga, mengatakan di Jakarta Timur. Prosedur visum (otopsi) telah selesai dilakukan di Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati, membenarkan penerimaan jenazah Putu.

Benar (jenazah dibawa ke Bali) dan keluarga terbang ke Bali pukul 05.00 WIB, kata Tumbur saat dihubungi, Minggu (5 Juni 2024).

Polisi sebelumnya mengungkap, Putu yang dipukuli hingga tewas oleh seniornya itu mengalami luka memar di bagian dada. Jaringan paru-paru korban juga rusak.

AKBP Hadi Saputra Siagian, Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Utara, mengatakan Putu Satria tewas setelah seniornya, Tegar Rafi Sanjaya (21), dipukuli di kamar mandi STIP.

Berdasarkan pemeriksaan visum, almarhum mengalami kerusakan jaringan paru-paru akibat pukulan di bagian dada. “Ya, Lukanya adalah perut, Letaknya di atas dada dan merusak jaringan paru-paru,” kata Hady, Minggu (5/5/2024).

Ini merusak jaringan paru-paru dan menyebabkan partikel makanan naik ke lidah. Jika sampai ke perut, sering kali saluran napas tersumbat.

“Itu menarik lidah keluar dan menutup jalan napas dan oksigen, sehingga Anda tidak mendapatkan oksigen secara normal,” ujarnya.

Itu mengenai tenggorokan korban. Ia dilaporkan dipukuli lima kali berturut-turut hingga meninggal.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *