Awas! Sebaran Gas SO2 dari Erupsi Gunung Ruang Ancam Warga Sulut

MANADO – Warga Sulawesi Utara (Sulut) terancam paparan gas sulfur dioksida (SO2) yang dikeluarkan Gunung Ruang di Kecamatan Tagulandang, Kabupaten Kepulauan Siau, Tagulandang Biaro (Sitaro).

Sebaran gas SO2 terjadi dua pekan lalu, pasca erupsi gunung api strato tipe A, di ketinggian 725 meter di atas permukaan laut. Letusan gunung berapi pertama di luar angkasa terjadi pada 16 April 2024.

Disusul letusan kedua pada 17 April 2024 dan letusan ketiga pada Selasa 30 April 2024.

Koordinator Observasi dan Informasi Stasiun Iklim BMKG Sulut Muhammad Candra Buana mengatakan, hingga saat ini sebaran SO2 masih terus terjadi sejak erupsi pertama, namun kondisinya cenderung mereda dan meningkat pada 30 April kemarin.

“Pada tanggal 30 setiap bulan, selain abu vulkanik, juga terdapat gas SO2 yang dikeluarkan oleh gunung berapi luar angkasa. Berdasarkan informasi yang dikeluarkan BMKG, pusat sebaran SO2 bergerak ke arah barat dengan sebaran 400 – 1000 molekul/cm2, kata Candra, Rabu (1/5/2024).

Secara real time, Candra mengaku belum bisa menyebutkan sejauh mana gas SO2 terdistribusi hari ini, namun menurutnya yang bisa dianalisa adalah yang terjadi pada tanggal 30, sebarannya mengarah ke barat, hampir seluruh wilayah. Sulawesi Utara terkena dampaknya.

“Kita harus tahu bahwa sifat gas SO2 adalah mudah larut dalam air, berbau, namun tidak berwarna. Dampak kesehatannya bisa berupa iritasi pada sistem pernapasan, selaput lendir hidung, tenggorokan, dan saluran napas paru-paru,” ujarnya.

Oleh karena itu, dia mengimbau seluruh masyarakat untuk mengurangi aktivitas di luar ruangan.

“Tetap jaga kesehatan dan kurangi aktivitas di luar ruangan, jika terpaksa keluar tetap gunakan pelindung dengan kacamata dan masker untuk menghindari paparan debu,” ujarnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *