Badai Matahari Bisa Sebabkan Satelit di Bumi Alami Gangguan

krumlovwedding.com, JAKARTA — Peristiwa badai matahari menghasilkan energi berupa flare besar dan lontaran massa koronal. Hal ini dapat mengganggu satelit yang mengorbit bumi.

Nizam Ahmed, peneliti Lembaga Penelitian Luar Angkasa BRIN pada lokakarya bertajuk Getting Closer. Investigasi gangguan satelit terlihat di Jakarta, Selasa (28/5/2024).

Nizam mengatakan, langit tampak luas dan tenang dibandingkan bumi, namun pada ketinggian 100 hingga 1000 kilometer dipenuhi berbagai partikel. Proses ionisasi terjadi di lapisan ionosfer atmosfer. Proses ionisasi setelah interaksi dengan satelit seringkali bersifat merusak.

Badai matahari dapat menimbulkan arus induksi geomagnetik yang dapat menyebabkan gangguan distribusi tenaga listrik. Interferensi satelit bervariasi dari sedang hingga sedang. Ketika tegangannya ringan, interaksinya biasanya dirasakan sebagai penurunan tegangan.

Tingkat gangguan satelit memerlukan teknik khusus untuk memulihkan satelit. Namun jika gangguannya parah dapat menyebabkan satelit mengalami kegagalan.

Oleh karena itu, sebelum meluncurkan satelit ke luar angkasa harus dipastikan efisien, kata Nizam. 

Ia mengatakan, satelit yang berada pada ketinggian antara 500 hingga 600 kilometer di atas permukaan bumi dapat bertahan selama 30 hingga 50 tahun. Jika satelit tidak mengalami gangguan, maka satelit tersebut dapat mengorbit bumi.

Saat ini umur satelit terus berkurang. Apalagi jika terkena gangguan seperti badai matahari, maka umur proyek yang tadinya 10 tahun bisa jadi hanya 2 tahun. “Bahkan ketika mulai mengorbit, ia dapat langsung hancur karena gangguan partikel luar angkasa atau badai matahari,” kata Nizam.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *