Republik Jakarta – Badan Pangan Nasional (NFA) bekerja sama dengan Badan Pangan Daerah selaku Otoritas Kompeten Keamanan Pangan Daerah (OKKPD) melakukan uji cepat residu pestisida pada buah anggur Shine Muscat. Tolong. Pangak Yusra Egayanti, Wakil Menteri Keberagaman dan Keamanan, mengatakan rapid test dilakukan di sekitar 100 wilayah kabupaten/kota.
Hasilnya sebagian besar atau 90% negatif dan 10% memiliki jumlah residu yang aman sehingga aman digunakan. “Hasil rapid test yang dilakukan OKKP menunjukkan bahwa wine Muscat yang digunakan saat ini aman untuk dikonsumsi, karena menurut seluruh rapid test berada pada kadar aman. Kami masih mengirimkan beberapa sampel ke laboratorium untuk dipastikan kandungannya,’ kata Yusra dalam keterangannya, Kamis (31 Oktober 2024).
Sebelumnya, Presiden NFA Areef Prasetyo Adi menegaskan dalam keterangannya, Rabu (30 Oktober 2024) bahwa penyelidikan lebih lanjut akan dilakukan terhadap pemberitaan media terkait Shine Muscat Thailand. Pihaknya meminta OKKP dan OKKPD daerah memperkuat manajemen keamanan pangan segar untuk menjamin keamanan produk yang diedarkan di pasar Indonesia.
“Sesuai instruksi Dirjen Badan Pangan Nasional, kami akan terus memperkuat pengendalian keamanan pangan segar yang didistribusikan kepada masyarakat setempat dengan rutin mengumpulkan sampel dan melakukan uji klinis,” kata Yusra.
Insiden ini bermula di Thailand, di mana dilaporkan bahwa residu pestisida di atas tingkat aman terdeteksi pada anggur Shine Muscat yang diimpor dari Tiongkok. Terkait hal tersebut, Food and Drug Administration of Thailand (FDA) mengeluarkan pernyataan resmi yang menyatakan bahwa produk anggur Shine Muscat aman digunakan. https://oror.com/media/newsUpdate/media_news/3025.
Meski hasil tes cepat menunjukkan buah anggur aman dikonsumsi, NFA juga menghimbau masyarakat untuk melakukan kebiasaan baik sebelum mengonsumsi buah anggur. Ini termasuk memilih anggur yang memiliki izin distribusi. Cuci dengan air keran bersih sebelum disajikan.
Badan Pangan Nasional juga meningkatkan konsumsi buah lokal. Menurut Linna Shawal, direktur keanekaragaman pangan NFA, buah lokal memiliki keunggulan dari segi kesegaran dan kualitas karena buah tersebut digunakan pada musimnya.
“Buah lokal tidak perlu diangkut jauh untuk sampai ke konsumen, sehingga rasanya segar dan unik,” kata Rinna.
Ia mengatakan anjuran konsumsi buah-buahan lokal sejalan dengan Perintah Eksekutif Nomor 81 Tahun 2024 tentang Percepatan Keanekaragaman Pangan Berdasarkan Kapasitas Sumber Daya Lokal.
“Mengonsumsi buah-buahan lokal adalah bagian dari mencintai produk lokal. Kita harus bersama-sama melaksanakan Perintah Eksekutif Nomor 81 Tahun 2024 untuk memperkuat kebebasan pangan kita, khususnya di bidang pangan.