Bagaimana Cara AS Membantu Israel dan Ukraina dalam Perang?

WASHINGTON – Amerika Serikat (AS) memberikan bantuan yang signifikan dalam konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Ukraina.

Selain bantuan diplomatik di komunitas internasional, Washington mengirimkan senjata ke Israel dan Ukraina. AS adalah pemasok senjata utama bagi kedua negara.

Berikut beberapa cara AS dapat membantu kedua negara:

1.Israel

Amerika Serikat telah mengalokasikan dana sebesar $26 miliar kepada Israel, yang akan digunakan untuk meningkatkan upaya perangnya melawan Hamas di Gaza.

Dana tersebut digunakan untuk mengisi kembali persenjataan anti-rudal Iron Dome, yang masing-masing menelan biaya sekitar USD 100.000.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan bantuan tersebut akan meningkatkan tekanan politik dan militer Israel terhadap Hamas.

Amerika Serikat juga telah memberikan bantuan diplomatik dan militer kepada Israel.

Dalam hal bantuan diplomatik, Amerika Serikat memiliki hubungan dekat dengan Israel. AS telah memberikan dukungan diplomatik besar-besaran sejak negara ini berdiri.

AS terus menggunakan hak vetonya di Dewan Keamanan PBB untuk menolak resolusi yang kritis terhadap Israel.

Dalam konflik terbaru antara Israel dan Hamas, AS menegaskan kembali dukungannya terhadap Israel, meskipun rezim Zionis membunuh lebih dari 37.000 warga Palestina di Gaza.

PBB menyetujui perjanjian perdamaian antara Israel dan Hamas Amerika Serikat terlibat dalam diplomasi untuk mendukung gencatan senjata di Gaza, termasuk penerapan resolusi Dewan Keamanan.

Namun, AS adalah pemasok senjata utama ke Israel. Pada tahun 2020, Amerika Serikat memberikan bantuan militer kepada Israel sebesar USD 3,8 miliar (sekitar Rp 55 triliun), yang merupakan bagian dari komitmen jangka panjang Amerika Serikat.

Bantuan tersebut mencakup investasi sistem pertahanan rudal seperti sistem Iron Dome dan pembelian peralatan militer canggih dari Amerika Serikat, termasuk jet tempur F-35.

Pada bulan Juni 2024, AS sedang bersiap untuk mengirim paket bantuan senjata lainnya senilai $1 miliar ke Israel (sekitar Rs 16,1 triliun), yang akan berasal dari paket lebih besar senilai $95 miliar yang baru-baru ini disetujui oleh Kongres untuk dukungan keamanan bagi Ukraina, Israel, dan Taiwan. .

Bantuan ini menunjukkan komitmen AS dalam mendukung Israel sebagai sekutu strategis di Timur Tengah dan merupakan bagian dari kebijakan luar negeri AS yang bertujuan untuk meningkatkan kepentingan strategis di kawasan.

2. Ukraina

Amerika telah menandatangani paket bantuan perang senilai $95 miliar, dengan $61 miliar dialokasikan untuk Ukraina.

Kami percaya bahwa bantuan ini akan memenuhi kebutuhan Ukraina akan senjata dan amunisi untuk menanggapi serangan Rusia.

Presiden AS Joe Biden bersikeras bahwa bantuan senjata AS ke Ukraina akan dilanjutkan dalam beberapa jam setelah penandatanganan paket bantuan.

Amerika Serikat memberikan bantuan militer yang signifikan kepada Ukraina selama konflik dengan Rusia.

Amerika Serikat telah mengumumkan paket bantuan militer senilai USD 300 juta, yang akan digunakan untuk artileri dan Sistem Roket Artileri Mobilitas Tinggi (HIMARS).

Pada Juli 2023, Amerika Serikat menyetujui pengiriman bom cluster ke Ukraina sehingga menimbulkan kontroversi karena risiko kerugian bagi warga sipil.

AS juga setuju untuk mengizinkan sekutu Eropanya memasok jet tempur F-16 buatan AS ke Ukraina, dengan pengiriman pertama diharapkan pada pertengahan tahun 2024.

Pemerintah AS mengumumkan pada September 2023 bahwa mereka akan mengirimkan bantuan senjata tambahan senilai $355 juta, termasuk rudal, roket, dan artileri.

Bantuan tersebut berupa berbagai perlengkapan militer mulai dari pelindung tubuh, helm, senjata api, granat, ribuan senjata antitank, dan lebih dari 20 juta butir amunisi.

Selain itu, kapal ini juga mencakup 800 senjata antipesawat Stinger dan 100 sistem udara tak berawak.

Bantuan militer AS berperan besar dalam pertahanan dan agresi Ukraina terhadap Rusia. Bantuan tersebut menunjukkan komitmen Amerika untuk mendukung Ukraina selama konflik ini.

Rusia mengatakan bantuan senjata dalam skala besar tidak mengubah hasil akhir perang, namun memperpanjang konflik dan menimbulkan korban jiwa.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *