Banjir di Luwu Utara Belum Surut, Ribuan Hektare Lahan Pertanian Terancam Gagal Panen

LUWU UTARA – Banjir yang melanda lima kecamatan di Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan belum surut. Selain membuat ribuan warga terisolir, banjir ini juga merendam ribuan hektar lahan perkebunan dan pertanian warga sehingga berisiko mengalami gangguan tanaman.

Ketinggian air banjir yang tinggi menyebabkan pembusukan buah dan batang kakao. Kondisi ini menimbulkan kerugian yang sangat besar bagi petani, apalagi harga kakao saat ini sedang tinggi hingga Rp 200.000 per kilogram.

Warga berharap pemerintah segera memperbaiki tanggul Sungai Rongkong yang jebol agar aktivitas mereka bisa kembali normal.

Lima kecamatan yang terendam banjir adalah Kecamatan Baebunta, Baebunta Selatan, Sabbang, Malangke, dan Malangke Barat.

Ketinggian air banjir saat ini masih lebih dari satu meter. Di Desa Lembang-Lembang, Kecamatan Baebunta Selatan, lahan perkebunan kakao seluas 250 hektare terendam banjir selama tiga bulan terakhir.

Selain kakao, banjir juga merendam tanaman jagung dan nilam yang menjadi sumber pendapatan utama warga di kawasan ini, kata Kepala Desa Lembang-Lembang, Arwis Ansar.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *