Bank-bank Rusia Berpeluang Mengalahkan Rekor Pendapatan Rp558,3 Triliun di 2023

MOSKOW – Bank-bank Rusia diperkirakan akan memecahkan rekor pendapatan pada tahun 2023, kata Wakil Gubernur Bank Sentral Rusia Olga Polyakova pada pertemuan awal pekan lalu.

Tahun lalu, dengan peningkatan yang signifikan pada KPR, serta pinjaman konsumen dan bisnis, bank membukukan laba sebesar Rp 3,3 miliar atau setara dengan $ 35,4 juta yang jika diterjemahkan ke dalam rupiah mencapai Rp 558,3 ​​miliar (kurs Rp) . 15.773 dalam USD). Meski terkena sanksi Barat, bank-bank Rusia mengaku mampu menunjukkan kinerja yang baik.

Peningkatan penyaluran kredit terjadi meski suku bunga meningkat tajam, dari 7,5% menjadi 16%. Rekor pendapatan juga disebabkan oleh pengembalian pendapatan, pengurangan biaya yang terkait dengan penghematan secara signifikan, dan pendapatan yang diperoleh dari audit.

“Kami memperkirakan profitabilitas sektor perbankan akan berada pada level 2023 atau sedikit lebih tinggi,” kata Polyakova, lapor RT.

Peningkatan ini sejalan dengan perkiraan sebelumnya, di mana pada bulan Maret regulator memperkirakan laba sektor ini pada tahun 2024 berkisar antara 2,3 miliar hingga 2,8 miliar rubel ($24,6 miliar dan $30 miliar).

Sektor perbankan Rusia juga berada di bawah tekanan akibat sanksi Barat yang belum pernah terjadi sebelumnya pada tahun 2022, menyusul dimulainya operasi militer khusus Moskow di Ukraina. Banyak bank Rusia yang terpisah dari sistem keuangan Barat. Lembaga keuangan besar juga dilarang menggunakan sistem kliring SWIFT.

Namun, Bank Rusia dikatakan siap menghadapi situasi ini. Negara-negara Barat awalnya menjatuhkan sanksi terhadap Moskow pada tahun 2014 setelah referendum Krimea yang menyebabkan wilayah tersebut bergabung dengan Rusia.

Saat itu, sektor keuangan menjadi sasaran sanksi. Bank-bank besar dilarang mengakses utang dan pasar modal Barat. Sebagai tanggapan, bank sentral mulai meningkatkan kendali mereka atas keuangan negara dengan menciptakan sistem pembayaran mereka sendiri.

Regulator juga mewajibkan sistem pembayaran Barat seperti Visa dan MasterCard untuk mentransfer pemrosesan transaksi kartu di Rusia ke sistem pembayaran domestik yang baru. Langkah-langkah tersebut membantu mencegah jatuhnya pembayaran ketika bank-bank Rusia memotong Visa dan MasterCard pada tahun 2022.

Pada tahun 2022, bank sentral memberikan dana talangan kepada sektor perbankan Rusia dengan mengumumkan peraturan yang belum pernah terjadi sebelumnya. Hal ini membantu sektor perbankan untuk bertahan dalam keadaan darurat. Pada saat itu, bank memiliki cadangan kas yang cukup, dan ketika perekonomian negara mulai menyesuaikan diri dengan sanksi, bank dapat mulai meningkatkan keuntungan.

Kredit bermasalah masih rendah di Rusia, terutama pada hipotek. Menurut perkiraan terakhir, pangsa NPL akan mencapai 0,5% dari sektor KPR pada tahun 2023.

Perdana Menteri Mikhail Mishustin pekan lalu menyarankan agar saham bank dapat digunakan sebagai sarana untuk mendistribusikan meningkatnya minat peminjam terhadap dana pemerintah. Perdana Menteri memberikan ide untuk menjawab Anggota Parlemen yang mengusulkan penerapan pajak atas kelebihan keuntungan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *