Bapanas Ungkap Kondisi Stok Pangan Jelang Iduladha

JAKARTA – Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arif Prasetyo Adi memastikan persediaan pangan nasional aman menjelang Idul Adha 1445 H baru-baru ini.

“Berdasarkan prakiraan neraca pangan, kami menghitung ketersediaan dan kebutuhan pangan, dan secara umum kami memastikan pasokan pangan strategis nasional aman dan mencukupi, terutama dalam rangka menyambut Idul Adha mendatang,” ujarnya.

Tindak lanjut singkat: meski terjadi fenomena El Nino dan La Nina, Bapanas selalu memastikan pasokan pangan aman dan mencukupi. Salah satu langkahnya adalah dengan memastikan stok Cadangan Beras Negara (CBP) di Bulog tetap di atas 1 juta ton setiap saat.

Hingga 7 Juni 2024, kepemilikan CBP di Bulog berjumlah 1,7 juta ton. Hal ini sejalan dengan kepemimpinan Presiden Joko Widodo yang meminta jajarannya memastikan pangan berkelanjutan, merata, dan terjangkau oleh masyarakat.

Begitu pula ketersediaan daging bagi masyarakat cukup terjamin. Untuk peternakan, Bapanas akan menggelar rapat koordinasi untuk menentukan jumlah bagian yang akan dibagikan kepada pemangku kepentingan agar upaya fasilitasi distribusi pangan (FDP) dapat terlaksana dengan baik.

“Hal ini akan dibicarakan dengan wakil kita pada Selasa nanti, khusus untuk mengakomodir hari raya yang permintaan kurbannya meningkat, tapi sebenarnya kita bicara daging sapi dan kerbau, kondisinya aman,” kata Arif.

“Kalau pengalaman tahun-tahun sebelumnya, bagi kami itu berpindah-pindah antar daerah. Jadi di Jakarta dan Bandung Raya, kami paling banyak menyuplai ke Jawa Tengah dan Jawa Timur. Tantangan tahun-tahun sebelumnya adalah dari mana kami berasal. Nusa Tenggara, itu adalah kelebihannya.” Jadi masalahnya ‘diekspor’ lagi, tapi kemudian ada upaya untuk menjualnya di Jakarta dan sekitarnya.

Sementara itu, CEO ID FOOD Sis Apik Wijayaantho mengatakan, menjelang Idul Adha mendatang, pihaknya memiliki stok sapi sebanyak 1.300 ekor yang dapat memenuhi kebutuhan masyarakat jelang hari raya.

“Saat ini kami laporkan 280 ton daging sapi, kemudian 1.300 sapi. Jadi kalau masyarakat membutuhkan, sudah siap,” kata Kak Apik.

Selain memastikan pasokan pangan aman, Arif juga mengungkapkan bahwa NFA melakukan beberapa langkah strategis untuk menjamin pasokan dan harga pangan, yakni memperkuat Gerakan Pangan Terjangkau (GPM) di seluruh daerah. Hingga 7 Juni 2024, GPM telah diterapkan sebanyak 5.036 kali di 514 kabupaten/kota dan 38 provinsi.

Selain itu, pendistribusian beras melalui Program Ketahanan Pangan dan Stabilisasi Harga (SPHP) juga menjadi tantangan besar dalam menyediakan beras yang terjangkau bagi masyarakat. Hingga saat ini, penyaluran beras SPHP Bulog telah mencapai 755.000 ton yang tersebar di pasar tradisional dan ritel modern.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *