krumlovwedding.com, JAKARTA – Aktris pemeran Putri Salju, Rachel Zeigler, vokal mendukung Palestina selama setahun terakhir. Rekannya Gal Gadot (yang berperan sebagai Ratu Jahat dalam film yang sama) adalah seorang aktris Israel yang bertugas selama dua tahun di Pasukan Pertahanan Israel.
Tak heran jika kedua bintang ini berselisih paham mengenai isu Israel-Palestina. Pada bulan Agustus, The Guardian melaporkan bahwa pendekatan polarisasi mereka telah mengubah dongeng Putri Salju menjadi mimpi buruk.
Namun dalam edisi terbaru Variety, Zeigler, yang menjadi bintang sampul majalah tersebut pada bulan Oktober, bulan ketika Israel memulai serangan militernya terhadap Hamas di Gaza pada 7 Oktober, menjelaskan mengapa pendiriannya sangat mengakar. kemanusiaan. Ini tidak ada hubungannya dengan film Putri Salju dan kesuksesannya. Agustus lalu, Zeigler melalui Twitter mengucapkan terima kasih kepada para penggemar yang mendukung film Putri Salju dengan pengingat “Bebaskan Palestina.” Segera setelah itu, Newsweek Media melaporkan bahwa Zeigler berada di jalur yang bertabrakan dengan lawan mainnya Gal Gadot.
Fox News melaporkan bahwa “Rachel Zeigler memicu lebih banyak kontroversi.” Meskipun Zeigler mendapat reaksi keras karena menyuarakan isu Palestina, BDS sebenarnya menyerukan boikot terhadap Putri Salju karena menggambarkan Gad sebagai orang yang pro-Israel.
“Saya tidak bisa melihat anak-anak mati,” kata Zeigler kepada Variety, seperti dikutip situs foto tersebut.
Posisi aktris bukanlah mencari keuntungan agama atau politik. Hal ini dibuktikan dengan pernyataannya: “Saya sendiri yang bertanggung jawab atas apa yang saya rasakan. Saya juga bertanggung jawab atas bagaimana saya bertindak. Sudah setahun sejak serangan mengerikan di Israel pada tanggal 7 Oktober, namun saya telah mengikuti konflik ini selama bertahun-tahun. . People” Kalau tidak, saya sangat sedih dengan hilangnya nyawa yang kita lihat dalam angka kematian yang gila-gilaan,” katanya.
Komentar Zeigler muncul ketika Hollywood “terbagi” antara Palestina dan Israel. Namun, dia bersikeras menggunakan platformnya untuk mendukung Palestina meskipun ada konsekuensi yang tidak dapat dihindari. Seperti yang dijelaskan dalam artikel Variety, Zegler menyadari besarnya pengaruhnya dan bersedia memikul beban tanggung jawab yang menyertainya. “Jika itu berarti kita dapat mempertahankan kekuasaan dengan cara yang membantu, saya dengan senang hati melakukannya,” katanya.
Pendirian ideologis Zegler, seperti Nicola Coughlan atau selebriti lain yang bersuara tentang perang di Gaza, telah menjadi model bagi selebriti yang menggunakan platform mereka untuk aktivisme. Komentarnya juga menempatkannya pada posisi yang sulit, terutama ketika Putri Salju bersiap untuk tampil bersama Gadot yang pro-Israel. Bagaimana dinamika tersebut akan terlihat di depan umum masih harus dilihat, namun bagi Zegler, tujuan tersebut sepadan dengan risikonya.