krumlovwedding.com, JAKARTA — PSSI kembali mengambil langkah untuk memberikan rasa aman bagi pendukung timnas Indonesia. Untuk bisa membeli tiket dan menyaksikan aksi tim Garuda, penonton kini diharuskan melakukan registrasi ID Garuda.
Anggota Exco PSSI Arya Sinulingga mengatakan, ide pembuatan Garuda ID lahir sebagai respons atas kejadian suporter tidak memiliki tiket masuk pada babak kedua saat Indonesia menghadapi Australia di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) beberapa waktu lalu. .
“Ini tindak lanjut dari pertandingan melawan Australia di SUGBK, kami melihat jumlah penonton melebihi kapasitas. Kedua, kami menemukan penonton membawa tiket yang tidak pernah terpakai. Penonton di SUGBK sangat penuh, kata Presiden PSSI. ini membahayakan keselamatan penonton,” kata Arya kepada awak media di Senayan, Jakarta, Kamis (24/10/2024) sore.
Ia mengatakan, PSSI melihat keamanan di dalam stadion patut dipertanyakan. Antusiasme penonton meningkat, namun kenyamanan menurun karena ada penonton yang merokok dan mengganggu penonton lainnya. Ada juga yang duduk di luar kursi dan ada juga yang tidak mendapat tempat duduk. Untuk itu, PSSI mewajibkan seluruh penonton memiliki ID Garuda untuk membeli tiket
Arya menambahkan, perubahan mendasar dan revolusioner. Sebab, saat membeli tiket harus menggunakan ID Garuda dengan sistem pengenalan wajah.
Arya mengatakan negara-negara Asia belum pernah menggunakan sistem ini. Menurutnya wajar jika ada kendala teknis, namun PSSI tetap melanjutkannya.
Kemarin pendaftaran dimulai pukul 16.00, saat proses ada kendala karena ini sistem baru. Ribuan email yang masuk dianggap spam, hingga saat ini sudah ada 24 ribu supporter yang mengecek Garuda ID dan prosesnya masih berjalan. 6.000 kasus sedang kami tangani,” jelas Arya.
Semua pemirsa kemudian dapat dipantau oleh sistem. Jika ada penonton yang mengganggu, Anda bisa mengetahuinya. Ia berharap semua berjalan lancar hingga penjualan tiket laga Indonesia vs Jepang pada 1 November 2024.
“Kita perbaiki minggu ini. Untuk keamanan data, kita minta konsultan untuk menanganinya,” kata Arya.