Berkat Holding Ultra Mikro BRI, Warsilah Sukses Jadi Pengusaha

JAKARTA – Holding Ultra Mikro (UMi) semakin membuktikan memberikan banyak manfaat bagi masyarakat, salah satunya Warsila. Warsilah merupakan klien program PNM Mekaar (Membangun Ekonomi Keluarga Sejahtera) UMi Holding.

Varsila mampu mengatasi kesulitan dan mengembangkan perekonomian keluarga berkat akses BRI terhadap permodalan Holding UMI. Tak ingin melanjutkan resesi, di mana suaminya menjadi salah satu korban PHK akibat pandemi Covid-19, Varsila mengadu nasib dengan membuka usaha menjahit pakaian untuk wanita, pria, dan anak-anak. Usaha ini dimulai pada tahun 2019 dengan modal awal membayar gaji suami dan menjual peralatan menjahit di rumah. Berbekal tekad dan ketekunan, Varsila memulai kiprah pribadinya.

“Awalnya (usahanya) pas suami saya kehilangan pekerjaan. Kebetulan ada Covid. Dari situ suami saya terkena PHK, saya juga berjualan alat jahit dari rumah. Kebetulan saya jadi salah satunya. Kebetulan modalnya datang.” dari membayar sejumlah upah. Alhamdulillah saya mendapat gaji dari suami saya saat itu, “Saya akan membeli mesin jahit. Selain menjahit, saya menjual bahan jahit, jadi saya siapkan stok bahan jahitnya,” kata Warsil.

Akhirnya Varsila mendapat informasi dari temannya bahwa ada program layanan pinjaman usaha kecil-kecilan. Program yang disebut PNM Mekaar ini memberikan pinjaman dasar kepada perempuan miskin untuk mengembangkan usaha mereka.

Mekaar sendiri merupakan salah satu bentuk crowdfunding yang diperuntukkan bagi perempuan wirausaha ultra mikro untuk membuka atau mengembangkan usaha.

Akses permodalan yang mudah dan pembayaran yang mudah menjadi harapan Varsila terhadap perkembangan usahanya. Varsila mendaftar tanpa ragu. Pinjaman dari UMi BRI Holding akan digunakan untuk menambah stok di toko, membeli peralatan menjahit, dan mengembangkan usaha persewaan pakaian. Berkat kegigihan dan strategi yang tepat, bisnisnya berkembang pesat.

“Iya Alhamdulillah, meski tidak secara langsung. Berkat pinjaman ini mereka membantu saya menimbun barang di toko saya.”

Kini omzet Warsila mencapai Rp 5 juta per bulan bahkan lebih. Dia juga bermimpi mempekerjakan pekerja dan melanjutkan bisnisnya

“Insyaallah saya mau (punya karyawan). Kalau bisnisnya seimbang seperti itu ya. Artinya pengeluaran dan pemasukan lebih teratur,” kata Varsila.

Varsila berharap akses layanan pembiayaan Holding UMi BRI tetap membantu operator ultra mikro seperti dirinya dengan persyaratan yang mudah dan tanpa sistem tanggung jawab bersama.

“Harapan saya PNM Mekaar selalu membantu pengusaha seperti saya. Ngomong-ngomong, permintaannya jangan terlalu tinggi, dan keluhan saya hanya tanggung jawab bersama. Kadang kalau buka usaha, kita sudah rajin, tapi yang lain tidak. , itu menjadi tanggung jawab kita, “Jadi kalau bisa, buat apa,” ujarnya.

Direktur Bisnis BRI Micro Supari mengatakan peran Holding UMi telah mempengaruhi pertumbuhan inklusi keuangan dalam negeri. BRI Research Institute mencatat posisi inklusi keuangan nasional pada tahun 2023 meningkat menjadi 87,30 persen atau 3,3 persen dibandingkan sebelumnya 84 persen pada tahun 2022. Sementara itu, tingkat inklusi keuangan dalam naik 3,9 persen menjadi 27,7. minat pada tahun 2023.

Tren yang muncul menunjukkan masyarakat Indonesia mulai meningkatkan aspek pengetahuan, keterampilan, dan keyakinan yang mempengaruhi sikap dan perilaku dalam pengambilan keputusan dan pengelolaan keuangan untuk mencapai kesejahteraan, kata Supari.

Sebagai informasi, tingkat inklusi keuangan diukur berdasarkan kepemilikan investasi, pinjaman, asuransi, dana pensiun (Dapen), serta kepemilikan dan penggunaan tabungan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *