Bos BI Perry Warjiyo Punya ‘Jamu’ untuk Obati Pelemahan Rupiah

JAKARTA – Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengaku optimistis nilai tukar rupiah akan semakin menguat. Rupiah masih melemah di Rp16.454 per dolar AS.

“Apakah BI masih percaya rupee ke depan akan menguat? Iya, fundamentalnya menguat. Tapi pergerakan dari bulan ke bulan, faktor data dan sentimen akan menyebabkan fluktuasi dan naik turun,” kata Perry dalam konferensi pers pengumuman. hasil Rapat Dewan Gubernur BI (RDG) Juni 2024 di Jakarta, Kamis (20/6/2024).

Lalu dia mengatakan ada obat yang disiapkan BI untuknya. “Jadi, apa itu obat?” Solusi pertama adalah dengan melakukan intervensi. Alat kedua adalah kenaikan level SRBI dan alat ketiga adalah level BI,” tambah Perry.

BI kini menggabungkan intervensinya dengan penguatan operasi keuangan yang pro pasar. Hal ini dioptimalkan dengan menggunakan tools SRBI (BI Rupiah Securities) untuk terus mendukung pasar dan menarik aliran modal asing serta meningkatkan pasokan.

“Ke depan, permintaan perseroan umumnya akan mencapai puncaknya pada kuartal II. Dan di kuartal III agak mereda, jadi BI masih yakin trennya menguat ya karena semua fundamentalnya mendukung penguatan rupee,” kata Perry.

Faktor-faktor tersebut antara lain: inflasi yang rendah Pertumbuhan yang baik, kredit yang baik dan neraca pembayaran yang baik. “Kami menilai tren rupee akan menguat. Dalam jangka pendek akan stabil,” kata Perry.

Bahkan, Perry mengatakan, “asalkan tidak ada masalah global, maka masih ada ruang untuk penurunan suku bunga di BI. Tidak ada ketegangan politik. Tidak ada persepsi stabilitas fiskal. Seharusnya ada ruang untuk penurunan suku bunga,” dia menyimpulkan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *