BPH Migas Buka Suara Soal Wacana Subsidi BBM Selain Pertalite

TANGERANG – Badan Pengatur Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) buka suara dalam wacana pemberian subsidi kepada badan tersebut untuk pembakaran minyak atau bahan bakar yang kualitasnya lebih baik dibandingkan perlite yang angka oktan risetnya (RON)-nya 90.

Hal itu diungkapkan Anggota BPH Migas, Saleh Abdurahman, seraya menilai idealnya subsidi yang diberikan adalah bahan bakar dengan kualitas lebih tinggi dengan RON 91 ke atas.

Oleh karena itu muncullah pembahasan, termasuk Pertamina, untuk mengkaji perubahan Perlite atau RON 91 ke atas sesuai dengan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 20 Tahun 2017 tentang Emisi, kata Saleh saat ditemui di IPA Convex. Acara tahun 2024 digelar di ICE BSD, Tangerang, Selasa (14/5/2024).

Untuk itu, ia menilai pemberian subsidi BBM dengan RON 91 ke atas merupakan kebijakan yang baik.

“Kalau kebijakannya bagus, kalau mau dijadikan JBKP (BBM Jenis Penugasan Khusus) pengganti Pertalite, bagus juga. Tapi pemerintah harus mempertimbangkan harga, kesiapan infrastruktur daerah, terutama bioetanol 5 menjadi 7% bioetanol, menurut saya pribadi itu bagus,” tutupnya. .

Sementara itu, pemerintah saat ini sedang mengubah Keputusan Presiden (Perpres) No. 191 Tahun 2014 tentang Penyediaan, Pendistribusian dan Harga Minyak Pemanas. Ke depan, aturan tersebut akan menentukan kendaraan mana yang berhak mendapatkan bahan bakar bersubsidi sesuai kriterianya.

Direktur BPH Migas Erica Ratnavati mengatakan aturan baru tersebut masih diproses. “Masih dalam proses, mungkin nanti kita lihat nanti kalau sudah keluar keputusannya. Masih dalam tahap negosiasi antar kementerian, jadi ada beberapa kementerian terkait yang sedang kita diskusikan bersama, termasuk dengan kementerian koordinator,” jelas Erica. .

Erica juga menegaskan, perubahan aturan tersebut masih fokus pada kriteria konsumen yang memenuhi syarat BBM bersubsidi. “Iya betul, fokusnya ke sana,” imbuh Erica.

Mungkin belum Juni, karena masih ada beberapa hal yang perlu dibicarakan bersama. Saya belum bisa memperkirakan, karena keputusannya akan diambil oleh Menko, pungkas Erica saat ditanya tujuan penyelesaian audit tersebut. Keputusan Presiden 191.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *