Buruh Ancam Gelar Aksi Nasional jika Program Tapera Tak Dibatalkan

JAKARTA – Organisasi tersebut mengomentari Program Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera) yang dilaksanakan pemerintah melalui Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2024. Para buruh mengancam akan menggelar mogok nasional jika program Tapera tidak dihentikan.

Ketua Umum Partai Buruh Said Iqbal mengatakan pemerintah harus membatalkan Program Tapera dalam waktu 1×7 hari. Sebab, kata dia, jika tuntutan buruh tidak didengarkan, pihaknya akan mengambil tindakan serius.

“Jika pemerintah tidak mendengarkan tuntutan buruh untuk diakhiri atau dibatalkannya PP Nomor 21 Tahun 2024 tentang Tapera, maka pekerjaan akan terus meluas ke seluruh Indonesia, 38 provinsi di lebih dari 300 kabupaten,” kata Iqbal. pertemuan. konferensi pers di Kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat, Kamis (6/6/2024).

Dia mengatakan, Iqbal menjelaskan ada beberapa alasan mengapa Tapera harus dicopot. Pertama, menurut dia, tidak ada jaminan para pimpinan Tapera, termasuk buruh, TNI-Polri, ASN, akan mendapat rumah.

Padahal programnya adalah rumah. Dengan gaji rata-rata 3,5 juta rupiah, rata-rata gaji di Indonesia kalau dipotong 3 persen berarti 105 ribu, setahun dikali 12, 1,26 juta rupiah, untuk 10 tahun RP 12,6 juta, misalkan 20 tahun iurannya Rp 25,2 juta, ada rumah yang harganya Rp 12,6 juta sampai Rp 25,2 juta, ”ujarnya.

Kemudian Said Iqbal menanyakan pembagian potongan dari Tapera. Sebab, jika dihitung dengan potongan gaji, tidak cukup untuk mendapatkan rumah.

“Menjaga atau mengembalikan rumah saja tidak cukup, pemerintah harus menjelaskan tujuan pengumpulan sumbangan Tapera, bukan dengan kasar mengatakan tidak akan gagal, kalau tidak cukup, uang itu untuk apa?” cicilan 10 tahun saja tidak cukup, bahkan untuk memiliki rumah,” ujarnya.

Untuk diketahui lebih lanjut, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjawab gaji pekerja atau pekerja swasta dipotong sebesar 3 persen untuk menyelamatkan Perumahan Rakyat (Tapera). Jokowi mengatakan undang-undang tersebut sudah dipertimbangkan.

“Semuanya dihitung seperti biasa dalam sistem yang baru, tentu masyarakat juga ikut menghitung. Bisa atau tidak, berat atau tidak berat,” kata Jokowi usai menghadiri pembukaan Ansor Masa Depan. , di Istora Senayan, Jakarta, Senin (27/5/2024).

Jokowi mencontohkan seperti kebijakan BPJS. Awalnya mendapat banyak respon dari masyarakat. Tapi, kata dia, begitu dimulai, masyarakat akan merasakan manfaatnya.

“Seperti dulu kalau BPJS, di luar BPI 96 juta gratis, sibuk juga. Tapi setelah berjalan, saya kira enaknya rumah sakit itu gratis. Hal-hal seperti itu setelah berjalan, kalau tidak ada, ada. buruk,” kata Jokowi .

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *