Catatan Mahasiswa Universitas Brawijaya Soal Pembatalan Kenaikan UKT, Isinya Bikin Nyesek

MALANG – Pembatalan kenaikan biaya kuliah perorangan (UKT) di Universiti Brawijaya (UB) disambut baik oleh mahasiswa. Hal ini setelah mahasiswa menggelar aksi besar-besaran pada Rabu (22/5) menuntut pencabutan kebijakan kenaikan UKT.

CEO Universitas Mahasiswa Brawijaya (EM) Satria Noval mengaku bersyukur dan bisa bernapas lega atas pembatalan Peraturan No. 2 Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Permendikbudristek) no. 2.

Menurutnya, pernyataan Nadim Makarem terbilang menghibur. “Namun, dari Mendikbud belum ada jaminan kenaikan UKT ini akan dibatalkan. Saya belum tahu bagaimana prosesnya bisa diawasi,” kata Satria, Kamis (30/5/2024).

Meski dibatalkan, Nadim Makarem dikritik sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan karena tidak mengambil inisiatif untuk membatalkan kenaikan UKT. Padahal, yang menimpa Nadeem adalah menunggu instruksi Presiden Joko Widodo saat dipanggil ke Istana Negara.

Nadim Makarem mengatakan, keputusan ini diambil usai pertemuan dengan Presiden. Seolah-olah masyarakat harus memahami fenomena ini, karena pahlawannya adalah presiden. Keputusan ini terpaksa diambil karena adanya kegelisahan, kesengsaraan dan kemarahan masyarakat akibat aksi demonstrasi tersebut, ujarnya.

Satria menegaskan, EM UB akan terus mengawal keputusan tersebut, agar kedepannya tidak ada lagi kebijakan yang merugikan masyarakat. Jika ke depan mencoba menghidupkan kembali Permendikbudristek Nomor 2 Tahun 2024, mereka siap mengambil langkah lebih besar lagi.

Di sisi lain, Wakil Rektor UB Bidang Keuangan dan Sumber Daya A. Muhammad Ali Safat, setelah Nedim Makarem membatalkan Permendikbudristek nomor 2 Tahun 2024, pihak administrasi UB terpaksa merevisi nominal UKT mahasiswa baru.

Oleh karena itu, pihak Universitas UB akan mengeluarkan Peraturan Rektor baru yang artinya nama UKT UB pada tahun 2024 akan sama dengan nama UKT UB pada tahun 2023.

Padahal, kalau pencabutan itu otomatis, maka UKT itu akan mulai berlaku pada 2023 dan situasi saat ini sebenarnya menjadi aturan bagi rektor untuk melakukan atau menentukan peralihannya. Keputusannya akan diambil pada minggu ini, tambahnya.

Selain demonstrasi mahasiswa, EM UB juga mengirimkan surat terbuka kepada Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nedim Makarim dengan membawa tenis meja dan raket.

Pengiriman paket khusus sebagai oleh-oleh menjadi isu yang sarkastik dan kritis bagi Nadim Makarem, menyusul kebijakan penyesuaian tarif UKT sesuai Peraturan No. 2 Permendikbudristek Tahun 2024.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *