Cegah Kekerasan Seksual di Kampus, Unsada Bentuk Satgas PPKS

JAKARTA – Universitas Darma Persada (Unsada) membentuk satuan tugas pengendalian dan pencegahan korupsi (Satgas PPKS). Kunjungan rombongan pekerja ini dirangkai dengan film terbaru Rudi Sudjarwo Saat Menghadapi Tuhan.

Berbicara, Rektor Unsada, Agus Salim Dasuki mengatakan, penting bagi Unsada untuk memiliki gugus tugas PPKS untuk menciptakan lingkungan belajar yang aman dan bermartabat di kampus.

Baca Juga: KemenPPPA sosialisasikan perempuan UMKM korban pelecehan seksual

Dengan dedikasi tim PPKS Unsada, setiap mahasiswa dapat menemukan tempat untuk mengadu jika terjadi kesalahan selama belajar maupun di kampus.

“Itu tanggung jawab kita dan penting untuk membangun kampus kita, tempat kita aman,” kata Rektor dalam keterangan resmi, Sabtu (1/6/2024).

Pembentukan kelompok proyek PPKS di perguruan tinggi diketahui berdasarkan pengumuman Permendikbudristek no. 30 Tahun 2021 tentang PPKS. Pembentukan Satgas PPKS PTN dan PTS diharapkan mampu mencegah dan mengendalikan kekerasan secara kuat dan komprehensif.

Dalam talkshow dan temu sapa film Saat Menghadapkan ke Akua, turut hadir sutradara Rudi Sudjarwo. Film yang akan segera tayang di XXI Indonesia ini menceritakan tentang perundungan remaja, kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), penyiksaan, trauma masa kecil, dan cinta pribadi.

Selain itu, dalam sesi sharing, Rudi Sudjarwo, yang juga memiliki empat orang anak, mengungkapkan ketakutan dan keprihatinannya terhadap praktik pengasuhan yang diterapkan untuk melindungi anak agar tidak menjadi korban atau teroris.

Dalam kasus terkait, tidak ada seorang pun, baik orang tua maupun sekolah, yang mau disalahkan, sehingga nasib anak kita ada di tangan rakyat.

Orang tua bertanggung jawab atas perilaku yang ditanamkan pada anak-anaknya dan hal ini yang akan dipersalahkan kelak ketika mereka berdiri dihadapan Tuhan.

“Meskipun Facing God tidak sepenuhnya menjelaskan permasalahan tersebut, namun setidaknya dapat memberikan perspektif terhadap kekerasan seksual, verbal, dan fisik yang ada di sekitar kita,” ujarnya.

Melalui film ini, Rudi ingin benar-benar melakukan sesuatu untuk mencegah perundungan dan pelecehan, karena jika hal itu terjadi, banyak orang yang akan menyayangkan dan bersikap tegas.

Rudi yakin dengan mengangkat permasalahan ini, semua pihak bisa menemukan solusi yang adil. Ia pun berharap film ini bisa menjadi penyembuhan dan tempat berbagi kepedihan bagi semua orang.

Artis pendukung film dalam talkshow Unsada ini adalah: Rafi Sudirman, Abielo Parengkuan, Denisha Wahyuni, Cindy Sebastiani, Alit Aryani Willems dan Adam Putra yang menggubah partitur musik.

Selain berbincang mengenai film, penonton juga menyaksikan tayangan perdana gala pada 29 Mei 2024, acara pun berlangsung seru, terutama penampilan Rafi Sudirman yang menguasai saxophone dalam soundtrack film Saat Menghadapkan. Diikuti oleh Tuhan dan Aryani sebagai ketua Is, prinsip dalam film tersebut adalah mengadakan pertemuan penyembuhan dengan mengajak masyarakat berpikir dan mendalami luka, menurutnya, tidak akan aktif jika tidak ditentukan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *