Cerita Asrul, Bikin Bangga Mendiang Orang Tua karena Lulus dari Unair dengan KIP Kuliah

JAKARTA – Begitulah kisah lulusan Universitas Airlanga (UNAIR) Asrul Rochim. Asrul merupakan salah satu penerima KIP Kulia yang baru saja lulus dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unair.

Kartu Indonesia Pintar (KIP) Perguruan Tinggi merupakan bantuan biaya pendidikan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan bagi mahasiswa yang belajar di PTN dan PTS.

Baca Juga: Dulu Terkendala Biaya, KIP College Wujudkan Impian AB dan Tunjung Pindah ke IISMA

KIP Kulia dulunya bernama Beasiswa Bidikamisi dan telah disalurkan kepada 200 ribu siswa untuk melanjutkan pendidikan hingga tahun 2024.

Fokus penyaluran KIP Kulia adalah calon mahasiswa yang berasal dari keluarga kurang mampu. Asrul Rochim yang memiliki keterbatasan finansial menjadi salah satu penerimanya.

Baca Juga: Kisah Roy yang 17 Kali Gagal Masuk Fakultas Kedokteran dan Kini Lulus Unair Berprestasi

Asrul mengatakan ayah dan ibunya kini sudah meninggal. Sebelumnya, ayahnya hanya seorang tukang tambal ban dengan penghasilan tak menentu. Sedangkan ibunya hanyalah seorang ibu rumah tangga yang saat itu sedang sakit.

“Ayah saya biasa memperbaiki ban di pinggir jalan. Ibu saya adalah seorang ibu rumah tangga dan dia sedang sakit saat itu. “Keduanya kini sudah meninggal,” kata Asrul, dilansir laman Unair, Selasa (18/6/2024).

Baca Juga: Unesa-UNP Memimpin, 20 PTN Ini Terima Mahasiswa KIP Terbanyak di UTBK-SNBT 2024

Mendiang orang tuanya sangat ingin Asrul mewujudkan impian besarnya. Sadar akan kemampuan orang tuanya, ia memutuskan untuk melanjutkan pendidikan melalui jalur nasional yang disponsori pemerintah.

Kecuali terdaftar pada jalur SBMPTN (sekarang SNBT, pilihan nasional berbasis tes) dengan Kartu Indonesia Pintar Perguruan Tinggi (KIP).

Baca Juga: Syarat Masuk Perguruan Tinggi Tahun 2024 Jalur Terpisah PTN dan PTS Menggunakan KIP Di Sini

Asrul menuturkan, saat itu penghasilan ayahnya pas-pasan dan hanya cukup untuk makan sehari-hari. Namun karena tekadnya, permasalahan keuangan tidak menyurutkan impian Asrul untuk menuntut ilmu.

“Saya lulusan pertama di keluarga saya. Walaupun orang tuaku sudah tiada, aku sangat bahagia. Tapi menurutku dia akan bangga,” ucapnya bangga.

Bagi Asrul, beasiswa yang diterimanya banyak membantunya dalam studinya. Selain tidak membayar Uang Kuliah Terpadu (UKT), Asrul juga mendapat beberapa bantuan biaya lainnya untuk menunjang aktivitasnya selama menempuh studi hingga lulus dari Unair.

Tunjangan yang banyak diberikan kepada lulusan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Erlanga adalah biaya transportasi, makan, biaya pembelian peralatan belajar dan kebutuhan lainnya.

“Terima kasih kepada saudara-saudaraku yang setia mendukung dan membimbingku hingga wisuda. “Terima kasih pak, anak bapak sudah lulus,” ujarnya.

“Terima kasih Unair, semoga semakin sukses dan ilmu yang kita miliki dapat bermanfaat bagi masyarakat,” tutupnya.

Sementara itu, Rektor Unair Mohammad Nasih menjelaskan, penerima beasiswa berkesempatan melanjutkan studi ke jenjang pascasarjana di Unair.

Beasiswa ini memerlukan berbagai persyaratan, seperti lulusan perguruan tinggi, berasal dari keluarga tidak mampu, menjadi orang pertama dalam keluarga yang lulus, dan memiliki Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) yang memadai.

“Bagi lulusan dari keluarga kurang mampu, indikator perguruan tinggi adalah KIP. Jika yang berkepentingan adalah lulusan pertama dalam keluarga dan memiliki M.O. “Kami memberikan beasiswa untuk melanjutkan studi di jenjang pascasarjana,” pungkas rektor.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *