Cerita Ega Rahmadani Siswi SMK Lingga Kencana Selamat, Keluar dari Atap Bus yang Bolong

DEPOK – Ega Rahmadani, salah satu penyintas kecelakaan bus maut di SMK Lingga Kencana Subang, Jawa Barat pada Sabtu (11/5/2024). Seorang siswa Kelas 12 yang mempelajari Bisnis Online Marketing (BDP) menceritakan momen menegangkan ketika sembilan temannya kehilangan nyawa.

Eega mengenang momen kecelakaan mobil saat ia sedang pergi bersama sepupunya untuk mengambil barang dari sekolah. Barang-barang korban dikumpulkan di aula SMK Lingga Kencana.

Iga bercerita kepada wartawan, kejadian tersebut bermula saat rombongannya melanjutkan perjalanan usai mengunjungi objek wisata Tangkuban Perahu Bandung. Setelah istirahat makan dan sholat, ketiga bus melanjutkan perjalanan menuju toko oleh-oleh.

Dua kendaraan sudah tiba di tempat untuk membeli oleh-oleh. Namun, saat bus Putera Subuh yang ditumpanginya dan rombongan belum melaju terlalu jauh, peristiwa berdarah pun terjadi.

Sesaat sebelum mobilnya mengalami kecelakaan, Iga mendengar kondektur berteriak bahwa rem sudah diinjak. Tidak ada waktu untuk melakukan apa pun karena kecelakaan fatal tidak dapat dihindari mengingat kondisi jalan yang landai. Berbagi ceritanya, Senin (13/5/2024), Eega mengatakan, “Setahu saya, setelah kami berjalan beberapa meter, pengemudi (kondektur) bilang remnya blong.”

Lebih lanjut ia menambahkan, “Nah, ada siswa yang panik dan semua orang berteriak dan meminta maaf. Kemudian setelah beberapa meter mobil langsung terbalik.”

Saat itu, Eiga merasakan tubuhnya terguncang akibat kejadian tersebut. Beruntung dia tetap waspada dan berhasil menyelamatkan diri.

“Saat bus jatuh, saya masih di dalam bus, badan gemetar, saya bangun dan langsung sadar bagaimana cara menyelamatkan diri,” ujarnya.

Sadar dirinya masih aman, Eiga tidak banyak berpikir, ia langsung berusaha menyelamatkan teman-temannya, terutama yang duduk di sebelahnya. Beruntung teman yang dicarinya selamat dan membantunya turun dari bus yang rusak.

“Teman-teman juga banyak yang ingin cepat keluar, namun yang selamat langsung turun dari bus,” ujarnya.

Lebih lanjut, Iga juga mengatakan, tidak ada pintu darurat di dalam bus tersebut. Ia mengaku berhasil keluar melalui atap bus yang saat itu berlubang. Peristiwa tersebut mengakibatkan luka di beberapa bagian tubuh Eega. Selain itu, ia tidak sempat menghadiri langsung pemakaman teman-temannya karena ia sedang dalam masa pemulihan.

“Saya tidak ikut, saya langsung dipulangkan, tetap tidak boleh kemana-mana,” ujarnya.

Usai kejadian tersebut, Eega mengaku syok, apalagi setelah melihat jenazah rekan satu timnya yang tewas dalam kejadian yang menyayat hati tersebut. “Itu (trauma) seorang saudara melihat teman-temannya setelah kecelakaan. (Perjalanan dengan bus) juga agak traumatis,” ujarnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *