Cerita Korban Selamat Banjir Bandang di Agam, Lolos dari Maut setelah Dengar Gemuruh Batu

Agam – Seorang warga Agam selamat dari bencana banjir atau Gunung Marapi Galuda. Setelah selamat, ia pun menemukan dan menyelamatkan dua korban tewas yang tersapu banjir.

Nofri yang selamat, warga Galwang, Kabupaten Agam, Distrik Singapura, mengatakan, kejadian tersebut bermula saat kawasan puncak Gunung Marapi diguyur hujan deras sejak Sabtu sore hingga malam (11/5/2024).

Beberapa menit kemudian, hujan reda, setelah itu air bercampur batu dan kayu mulai mengalir menuruni gunung. Nofri mengaku beruntung melihat air berlumpur masuk melalui celah pintu.

Suara bebatuan yang berjatuhan dari gunung mengingatkan penghuni rumah akan bahaya yang akan datang sehingga mereka bisa segera menyelamatkan diri dan keluarganya.

“Sebelum kejadian ada indikasi terdengar suara lemparan batu. Saya membuka pintu dan melihat ada air besar sehingga saya menyelamatkan istri dan anak saya dan pergi ke rumah sebelah,” ujarnya, Senin (13). /5/2024 ).

Banjir lahar dingin atau galudo Gunung Marapi meluluhlantahkan pemukiman warga di Kabupaten Agum. Material banjir berupa bebatuan bercampur lumpur dan kayu menghanyutkan rumah dan kendaraan warga.

“Setelah saya selamatkan istri dan anak saya, saya keluar mencari di sawah dan melihat ada mayat. Malamnya kami menemukan satu mayat, lalu pagi ini ada satu mayat lagi. Jadi di sini ada dua mayat,” kata mereka.

Pencarian korban hilang masih dilakukan aparat dan warga sehari setelah banjir lahar dingin atau galudo meletus dari Gunung Marapi di Kabupaten Agam.

Total ada tiga orang yang digeledah, dua di antaranya warga Galwang, Kecamatan Sangaipur, dan satu lagi warga Bokak Bataboh, Kecamatan Kendwang.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *