Cetak Laba Rp221,9 M Saat Harga Batu Bara Anjlok, TEBE Tebar Dividen Rp134,9 Miliar

JAKARTA – Laba bersih PT Dana Brata Luhur Tbk (TEBE) sebesar Rp 221,9 miliar di tengah penurunan harga acuan batu bara di Indonesia hingga mencapai 58% pada tahun 2023. Bahkan, harga batu bara bahkan sempat mencapai titik terendah: dolar AS. 171,38 per ton.

Laba bersih yang diraih selama tahun 2023 ini turun 32% dibandingkan laba bersih yang diraih pada tahun 2022. Penurunan harga menyebabkan penurunan produksi pada Mei-Desember 2023 seiring dengan penurunan pendapatan perseroan hingga Rp632,2 miliar atau 19%.

Namun dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang digelar di Hotel Tribrata Dharmawangsa, Jakarta Selatan, Rabu (5/8/2024), disepakati pemegang saham emiten TEBE akan membagikan dividen penuh. Tahun anggaran 2023: 134,9 miliar.

Sebelumnya, TEBE membagikan dividen interim sebanyak dua kali. Dividen interim pertama akan dibagikan pada September 2023 sebesar Rp38,55 miliar atau Rp30 per saham.

Dividen interim kedua pada Desember 2023 sebesar Rp 32,12 miliar atau Rp 25 per saham. Dengan demikian, dividen final yang akan dibagikan sebesar 64,25 miliar drachma atau 50 drachma per saham.

Dividen final akan dibagikan pada 4 Juni 2024. Dengan demikian, total dividen tahun buku 2023 adalah Rp 134,9 miliar atau Rp 105 per saham, kata CEO TEBE Dian Heryandi.

Dana Capex Selain itu, TEBE juga mengalokasikan dana belanja modal (capex) sebesar Rp 47,6 miliar pada tahun 2024. Dana tersebut akan digunakan untuk mendukung rencana ekspansi perseroan pada tahun ini, khususnya untuk mendukung diversifikasi usaha.

Hal ini seiring dengan perubahan status pelabuhan PT Talenta Bumi dari bekas pelabuhan khusus batubara menjadi pelabuhan umum. “Dalam satu atau dua bulan ke depan, status ini akan berubah sehingga kami dapat berekspansi ke layanan angkutan barang dan penumpang lainnya,” jelas Diane.

Terungkap juga bahwa perseroan sedang mempersiapkan rencana strategis untuk melakukan diversifikasi ke sektor lain seperti pasir silika dan kredit karbon. Namun keduanya masih dalam tahap kajian.

Menurut dia, pada tahun 2024, perseroan menargetkan pengangkutan batu bara sebanyak 9,5 juta ton dan mencatat rekor pendapatan sebesar Rp 522,5 miliar. “Kami menurunkan target pendapatan seiring dengan situasi geopolitik dan penurunan harga batu bara,” jelasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *