China Terus Menumpuk Cadangan Emasnya, Pembelian di April Sedikit Menyusut

JAKARTA – Bank sentral China terus menambah cadangan emasnya menjadi 1.824 bulan hingga April 2024. Namun, di tengah kenaikan harga emas, pembelian emas Tiongkok sedikit melambat.

Bank Rakyat Tiongkok telah lama menjadi salah satu pembeli emas terbesar di pasar, dan terus meningkatkan cadangan emas sejak tahun 2022. Namun rekor kenaikan harga logam mulia sejak pertengahan Februari telah mengurangi permintaan.

PBOC membeli 60.000 troy ons pada bulan April, menurut data resmi yang dirilis Selasa. Angka ini turun dari 160.000 ons di bulan Maret dan 390.000 ons di bulan Februari.

Pembelian oleh bank sentral global yang dipimpin oleh Tiongkok adalah yang terkuat dalam sejarah pada kuartal pertama, menurut Dewan Emas Dunia. Beberapa pengamat pasar memperkirakan bahwa kenaikan emas sebesar 12% tahun ini sebagian didorong oleh pembeli rahasia di kalangan institusi.

Sementara itu, bank sentral merupakan pembeli strategis jangka panjang. Goldman Sachs Grup Inc. mengatakan bahwa pembelian emas batangan secara institusional di pasar negara berkembang telah meningkat.

“Bank-bank sentral negara berkembang sedang mengalami demam emas,” tulis peneliti Goldman.

Kepemilikan emas masih mencapai 6% dari cadangan bank sentral di negara-negara berkembang, kurang dari setengahnya di pasar negara berkembang.

Harga emas juga didukung oleh meningkatnya permintaan dari investor Asia, khususnya Tiongkok, yang dipicu oleh lemahnya perekonomian dan pasar negara tersebut. Meningkatnya risiko geopolitik di tengah konflik di Ukraina dan Timur Tengah juga berkontribusi terhadap pembelian aset-aset safe-haven.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *