Ciptakan Lingkungan Online Aman, Pelajar Perlu Pahami Etika Dunia Digital

KAMPAR – Etika digital merupakan seperangkat prinsip dan nilai moral yang mengatur perilaku individu dalam memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi (TIK).

Kode etik digital ini bertujuan untuk menciptakan lingkungan online yang aman, positif, dan bertanggung jawab bagi seluruh pengguna, khususnya pelajar.

“Etiket digital penting bagi siswa untuk melindungi diri dari bahaya internet,” kata Pengawas SMA Provinsi Riau Maini Delti pada webinar literasi digital yang diadakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) RI bersama dinas pendidikan Provinsi Riau. dan Dinas Kebudayaan Kabupaten Kampar, Senin (03/06/2024).

Dalam diskusi segmen pendidikan yang dihadiri mahasiswa dan dosen, Delti menyampaikan bahwa mahasiswa memerlukan etika digital untuk meningkatkan penggunaan teknologi yang bertanggung jawab, membangun reputasi online, dan membangun komunitas online yang positif.

“Prinsip etika digital bagi pelajar, bersikap baik dan menghormati orang lain, melindungi privasi diri sendiri dan orang lain, bertanggung jawab atas apa yang dikatakan dan dilakukan, menggunakan teknologi dengan aman, melaporkan cyberbullying dan konten berbahaya,” ujarnya.

Dalam diskusi bertajuk “Etika Mahasiswa di Dunia Digital” Delti juga memberikan masukan mengenai penerapan etika digital dalam kehidupan sehari-hari. “Berpikirlah sebelum memposting, gunakan kata-kata yang sopan, berhati-hatilah dengan apa yang Anda bagikan, kritis terhadap informasi di Internet, laporkan konten berbahaya,” ujarnya kepada para pendidik dan siswa sekolah yang mengikuti diskusi penyelenggaraan pesta jaga (nobar) dari masing-masing sekolah. .

Sekolah yang banyak mengadakan sesi diskusi online di Kabupaten Kampar, Riau antara lain: SMPN 1 Ujungbatu, SMAN 1 Tapung Hulu, SMAN 1, SMAN 2, Kampar Kiri Tangah, SMAN1 Ujungbatu, SMAN 1, SMAN 2, SMAN 3 Siak Hulu, SMAN 3, SMAN 5 Tapung, SMAN 1 Bangkinang dan SMAN 1 Perhentian Raja.

Ketua Program Studi Kewirausahaan Universitas Maarif Hasim, Latif Sidoarjo, Adi Prasnovo mengajak Anda untuk berhenti bersikap toxic dengan mengedepankan pemikiran bijak dan sadar saat berkomentar dan bercanda.

“Perilaku beracun sendiri merupakan sifat pribadi yang ingin menimbulkan masalah dan merugikan orang lain, baik secara fisik maupun emosional. “Etika berinternet di media sosial, pilihlah kata-kata yang baik dan pantas saat berkomunikasi, bijak dalam memilih informasi yang akan diunggah, jangan membuat dan mengunggah berita bohong,” jelasnya.

Menurut relawan TIK Tulungagung Danny Yudiantoro, etika mahasiswa di dunia digital adalah bagaimana tidak melakukan plagiat. Tips menghindari plagiarisme yaitu. mengerjakan tugas sesegera mungkin, membaca dengan cermat untuk mendapatkan ide baru, mencantumkan sumber dengan benar, memparafrasekan dengan benar.

“Bagaimana belajar mandiri tanpa plagiarisme, membuat jadwal terstruktur, menentukan pembelajaran spesifik, menciptakan lingkungan belajar yang kondusif, konsentrasi dan fokus, memanfaatkan media sosial dalam pembelajaran,” ujarnya.

Sekadar informasi, webinar yang digelar di Kabupaten Kampar, Riau ini merupakan bagian dari Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) yang telah berjalan sejak tahun 2017. dan 142 mitra jaringan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *