Co-Firing Biomassa PLTU Gunakan Limbah Kayu Karet

JAKARTA – PT PLN Energi Primer Indonesia (EPI) terus mendukung program co-firing pada pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) di Indonesia dengan memasok bahan baku pengganti batu bara. Langkah tersebut merupakan bagian dari upaya transisi energi PLN EPI untuk mencapai net zero emisi (NZE).

Sekretaris Perusahaan PLN EPI Mamit Setiawan meyakinkan bahwa seluruh proses pengadaan biomassa dilakukan sesuai prosedur dan peraturan perundang-undangan yang baik. Ia mencontohkan biomassa tidak menggunakan bahan baku kayu lindung, hutan lindung, atau konservasi.

Mamit mengatakan salah satu pembangkit yang melaksanakan program co-firing adalah PLTU Tembilahan yang merupakan pembangkit yang terletak di Kabupaten Indragiri Hilir, Provinsi Riau. PLTU Tembilahan berkapasitas 2×7 MW berperan penting dalam menyumbang 0,4% jaringan listrik pada sistem ketenagalistrikan Sumatera dan 1,3% dari total beban di Provinsi Riau.

“Pembangkit tersebut akan beroperasi mulai tahun 2024 dan akan menggunakan biomassa serpihan kayu yang diperoleh dari limbah kayu pohon karet. Untuk memenuhi kebutuhan co-firing PLTU Tembilahan, PLN EPI menggunakan bahan baku limbah tanaman karet milik warga sekitar,” ujarnya. dikatakan. Mamit. Jakarta, Jumat (17/05/2024).

Lanjutnya, kecuali PLTU Tembilahan, hampir seluruh sumber bahan baku biomassa yang digunakan untuk mendukung program co-firing berasal dari limbah. Misalnya limbah kelapa sawit, tongkol jagung, serbuk gergaji, dan sekam padi.

Selama tahun 2023 serapan biomassa dari total pembakaran 43 PLTU mencapai 1 juta ton campuran batubara dengan proporsi 1-3%. Direncanakan pasokan biomassa untuk pembakaran bersama di PLTU akan ditingkatkan, dan pada tahun 2025 kebutuhannya mencapai 10,2 juta

Mamit menjelaskan, pembangkit listrik telah berkomitmen untuk mengurangi emisi dan menjaga lingkungan pada tahun 2023. tercatat listrik sebesar 78.320.387 MWh. Listrik ini dapat menerangi 87 juta rumah selama 24 jam sehari, dengan perkiraan daya listrik sebesar 900 watt per rumah.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *