Cuma Modal KTP, Benarkah Subsidi Motor Listrik Banyak Diminati?

JAKARTA – Pemerintah terus menggalakkan sepeda motor listrik dengan memberikan subsidi pembelian sebesar Rp7 juta per unit. Syarat mendapatkan bantuan juga disederhanakan dengan menunjukkan KTP.

Perubahan ini diharapkan dapat meningkatkan minat masyarakat untuk membeli sepeda motor bahkan mencapai tujuan yang telah ditetapkan, benarkah?

Tahun ini, Pemerintah melalui Kementerian Perindustrian (Kemenperin) memangkas subsidi sepeda motor listrik. Dari semula 600.000 unit menjadi 50.000 unit karena kurangnya minat membeli sepeda motor listrik pada tahun lalu.

Asal tahu saja, saat kebijakan pembiayaan sepeda motor pertama kali diumumkan, hanya kelompok masyarakat tertentu yang mampu membelinya. Mereka adalah penerima KUR, penerima subsidi usaha kecil (BPUM), penerima subsidi upah, dan penerima subsidi listrik 450 hingga 900 VA.

Hingga 27 Mei 2024, Kementerian Perindustrian menyebutkan, genset listrik telah terdistribusi sebanyak 30.083 unit atau 60,1 persen dari penjualan tahun 2024 sebanyak 50.000 unit. Jumlah penyaluran bantuan disebut akan lebih besar pada tahun 2023.

Progres penyaluran subsidi pembelian sepeda motor listrik sejauh ini melebihi total subsidi yang disalurkan pada tahun 2023, kata Juru Bicara Kementerian Perindustrian Febri Hendri Antoni Arif dalam keterangan resmi.

Bahkan, berdasarkan laman SISAPIRa, pada Sabtu (1/6/2024), sepeda motor listrik yang disalurkan sebanyak 26.641 unit dengan bantuan Rp7 juta. Angka tersebut merupakan gabungan tahun 2023 dan lima bulan pertama tahun 2024.

Saat ini, sebanyak 12.124 orang sedang dalam proses pendaftaran untuk menerima subsidi sepeda motor. Saat ini sudah disetujui sebanyak 4.402 unit, dan total penyaluran tahun ini sebanyak 15.109 unit.

Minimnya peminat sepeda motor listrik disebabkan waktu pengisian yang lama dan jarak tempuh yang tinggi. Namun Febri yakin jika semakin banyak masyarakat yang menggunakan sepeda motor maka permasalahan tersebut akan berkurang.

“Jika penjualan sepeda motor tinggi dan digunakan masyarakat, maka perlu mengeluarkan biaya untuk menyiapkan tempat kargo, bengkel, aksesoris, dan kebutuhan sepeda motor lainnya. “Dapat menarik investasi untuk membangun naik turun usaha pendukung untuk mendukung penggunaan sepeda motor listrik,” ujarnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *