Data KIP Kuliah Terkunci Imbas PDNS Diretas, Kemendikbud Diminta Bergerak Cepat

JAKARTA – Layanan Kartu Indonesia Pintar Perguruan Tinggi (KIP Kuliah) Kemendikbudristek (KIP Kuliah) masih belum tersedia akibat peretasan Pusat Data Sementara Nasional (PDNS) 2 Surabaya. Kemendikbud juga diminta mengambil langkah khusus dan segera melakukan perubahan, mengingat layanan KIP Kuliya merupakan bagian penting dalam pendidikan siswa.

Dampak peretasan PDN membuat layanan KIP Kuliah menjadi lambat dan tidak tersedia baik untuk proses pendaftaran mahasiswa baru maupun proses pendanaan mahasiswa lama, kata Ketua Komisi X DPR RI Syaiful Huda dalam keterangan resmi, Minggu Kuliah KIP cepat pulih.”

Sekitar satu juta pelajar Indonesia bergantung pada KIP Kulia untuk membiayai kuliah mereka, kata Huda. Jika layanan tidak tersedia baik untuk aplikasi maupun proses pembayaran, maka proses pembelajaran akan dihentikan.

“Ada error pada halaman KIP Kuliah yang berarti tidak tersedianya layanan pendaftaran dan pembayaran baik dari staf internal maupun tim Puslapdik.

Huda mengungkapkan tahun ini kuota penerima KIP Kulia mencapai 985.557 siswa. Diantaranya adalah mahasiswa yang mengikuti pendidikan lanjutan KIP Kuliah, mahasiswa yang mengikuti KIP Kuliah Baru, dan mahasiswa yang menempuh pendidikan.

“Ratusan ribu informasi siswa untuk sementara tidak tersedia karena peretasan, sehingga layanan offline tidak dapat dilakukan,” ujarnya.

Huda juga khawatir proses pemulihan data memakan waktu lama. Apalagi jika ternyata Kemendikbud tidak memiliki cadangan data penerima KIP Kulia yang tersimpan di PDNS 2. Langkah-langkah merugikan menjadi penting di sini, sehingga minat siswa yang mengambil KIP Kulia terhadap pendidikan tidak menjadi perhatian.

“Kemendikbud dapat membentuk tim KIP Kuliah untuk fokus pada proses pemulihan data digital dan pencarian informasi penerima KIP Kuliah secara manual,” ujarnya. “

Politisi PKB menyesalkan lemahnya keamanan siber di Indonesia. Indeks Keamanan Siber Nasional (NCSI) Indonesia berada di peringkat ke-48 dengan skor 63,64, masih di bawah rata-rata global sebesar 67,08.

“Sebenarnya hal ini mengkhawatirkan karena Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sendiri sudah memperkuat program digital proses belajar mengajar (KBM) selama empat tahun terakhir. Kita belum tahu apakah karena rendahnya tingkat keamanan siber di Indonesia, berbagai program digital yang dimiliki Kemendikbud efektif dan aman bagi penggunanya,” ujarnya.

Sebelumnya, PDNS dibobol pada 20 Juni menggunakan ransomware otak. 282 kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah yang menggunakan PDNS 2 menjadi korban penyerangan ini.

Unit Pelayanan Terpadu (ULT) Kemendikbudristek melalui Instagram resminya @ult.kemdikbud mengonfirmasi bahwa 47 domain layanan Kemendikbudristek terdampak gangguan PDN, termasuk pengadaan elektronik (SPSE) hingga KIP perkuliahan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *