Data PDN Dienkripsi Ransomware Tidak Ada Backup, DPR: Kebodohan!

JAKARTA – DPR mendalami BSSN dan Kominfo atas kelalaian PDNS (Pusat Data Nasional Sementara) 2 yang diserang ransomware Brainchiper yang mengenkripsi data sensitif milik kementerian/lembaga. Parahnya, hanya dapat menyimpan 2% data Anda, dan tidak ada backup atau catatan cadangan dari data yang ada.

Kementerian Informasi dan Komunikasi (COEMPO) dan Badan Keamanan Siber Nasional (BSSN) mengaku tidak ada cadangan data.

Oleh karena itu, data yang terancam hilang tidak dapat dipulihkan sehingga dapat menimbulkan kerugian negara yang sangat besar.

Kepala BSSN (purn) Hinsa Siburian awalnya mengatakan ada kendala manajemen. Hal itu diungkapkannya saat rapat antara Komisi I DPR, Cominfo, dan BSSN yang digelar di Gedung DPR Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (27 Juni 20024).

Mendengar pernyataan tersebut, Ketua Komisi DPR Meutya Hafid menilai hal tersebut merupakan tindakan bodoh.

Menurutnya, Cominpo dan BSSN harus mewaspadai serangan siber dan melakukan backup data untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan.

“Kalau tidak ada cadangan, itu bukan manajemen. Bodoh sekali.” Meutya dikutip dari kanal YouTube Komisi I DPR RI.

Sebagai referensi, serangan ransomware Brainchiper menargetkan data seperti imigrasi dan INAFIS. Meski demikian, Muetya mengatakan masyarakat Indonesia masih beruntung dan datanya masih aman karena masih ada beberapa kementerian/lembaga yang belum bergabung dengan PDNS.

Beruntung semua kementerian mengintegrasikan data nasionalnya, meski diketahui ada beberapa kementerian yang tidak mengikuti atau ikut serta, namun tetap beruntung bagi masyarakat Indonesia, ujarnya.

“Saya pernah dengar kalau lembaga penyimpan data yang paling patuh adalah Departemen Imigrasi. Itu lembaga yang paling tidak aman. Intinya jangan bicara soal tata kelola lagi. Ini masalah karena ini bukan masalah tata kelola. Bodoh” Tidak ada gunanya memiliki data nasional tanpa salinan cadangan, bukan?”

Kominfo, BSSN, Polri dan Telkom saat ini sedang berupaya memulihkan data yang terkena serangan ransomware Brainchiper. Setidaknya 282 kementerian/lembaga dan pemerintah tertutup dan rentan terhadap peretas.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *