MADINA – Jemaah haji Indonesia diingatkan melakukan 3 hal agar tidak tersesat di Masjid Nabawi. Maksudnya bawa KTP, ingat nomor dan warna pintu Masjid Nabawi serta nama hotelnya.
Pertama, kami mengingatkan jemaah haji Indonesia untuk tidak meninggalkan tanda pengenalnya saat beraktivitas di luar hotel. Hal ini akan memudahkan petugas haji untuk melacak lokasi hotel di masyarakat jika sewaktu-waktu mereka lupa alamat hotel di Madinah.
Asep Rohadian, Sekretaris Dek Bandara PPIH Arab Saudi, mengimbau para jamaah, baik yang sudah berada di Madinah maupun yang masih berada di Indonesia, untuk selalu membawa kartu identitas. Lebih baik memakai kartu di leher Anda agar tidak hilang.
“Kami menghimbau kepada calon jamaah haji untuk tidak pernah melepas kalung haji atau selalu menyimpannya. Karena pada kalung tersebut terdapat identitas jamaah yang diperlukan jika ada masalah di daerah tersebut,” ujarnya, Jumat. 17 Mei 2024).
Hingga hari keenam sejak kedatangan jamaah di Madinah, pihak berwenang masih menemukan banyak kartu identitas jamaah haji berserakan di Bandara Amir Muhammad bin Abdul Azis (AMAA) atau tertinggal di pesawat. Hal ini tentu akan menyulitkan jamaah untuk mendapatkan akomodasi jika tersesat di Madinah. Misalnya, jika ada yang tersesat di jalan, pihak berwenang bisa mengetahui di hotel mana kelompok tersebut menginap, kata Asep.
Selain membawa KTP, jamaah juga diingatkan untuk hanya membawa barang-barang penting saja ke Tanah Suci. Lalu jangan membungkus barang bawaan Anda dengan selotip listrik, karena justru bisa menimbulkan kecurigaan petugas bandara.
“Kami juga mengimbau kepada jamaah untuk tidak membawa barang bawaan terlalu banyak, termasuk menempelkan perekat pada barang bawaannya untuk memudahkan petugas dalam bongkar muat barang bawaan di bandara,” kata Asep.
Kedua, jemaah haji hendaknya mengingat nomor dan warna gapura atau pintu masuk Masjid Nabawi. Ketiga, jamaah haji harus mengingat nama hotel tempat mereka menginap di Madinah. Jamaah dimohon membawa kartu nama hotel agar apabila lupa atau tersesat dapat menanyakannya kepada petugas haji yang bertugas di Masjid Nabawi.
