DEPOK – Kapolres Metro Depok Kombes Pol Arya Perdana buka suara soal maraknya kekerasan yang terjadi di Kota Carambola belakangan ini. Baru-baru ini, pada Kamis (13 Juni 2024) malam, seorang pelajar berinisial MIM (14) tewas dalam konflik berdarah di pintu keluar Tol Pancoran Mas Sawangan.
Arya menilai peralihan masa kanak-kanak ke remaja sebenarnya merupakan proses menemukan diri sendiri yang terkadang kurang mendapat perhatian. Namun, ia menegaskan, tidak jarang anak muda di Depok mencari perhatian dengan cara yang negatif, bahkan sudah menjadi hal yang lumrah membuat konten melalui media sosial bahkan menjanjikan tawuran atau pertengkaran.
“Iya, anak-anak kita di usia segitu itu lihat siapa dirinya, dan kalau kurang mendapat perhatian, ujung-ujungnya di sekolah ingin diperhatikan atau diabaikan orang tuanya, sehingga ingin diperhatikan,” ujarnya. kata Arya kepada wartawan di Mapolres Depok Kota, Jumat (14 Juni 2024).
“Jika Anda ingin mendapatkan perhatian dengan cara yang positif, itu sangat bagus karena Anda mungkin tidak menemukan cara khusus untuk mencari perhatian dengan cara yang negatif, seperti yang terjadi pada anak-anak saat ini dengan membuat konten dan membuat janji temu. Sangat umum. ” dalam satu tempat. , masyarakat ingin menunjukkan siapa dirinya, seolah-olah saya pahlawan jika bisa bertarung,” imbuhnya.
Arya menyayangkan konflik sudah menjadi hal di Kota Depok. Ia mengimbau seluruh masyarakat, orang tua, pemerintah kota (kota) untuk mencermati fenomena yang muncul ini agar terus mewaspadainya.
“Yah, kami menyayangkan hal itu, jadi saya juga menghimbau masyarakat, orang tua, pemerintah kota, pemerintah daerah untuk benar-benar memperhatikan masalah konflik, tidak hanya pada saat terjadi kekacauan tetapi sebelum terjadi, yang kita harapkan, ” dia berkata.
Selain itu, Arya menawarkan solusinya dengan memberikan kegiatan positif dan mengajak anak berbuat baik. “Jadi hindari menawarkan kegiatan positif atau mengajak anak berbuat baik agar tidak terjadi situasi mencari perhatian ini,” ujarnya.
