Dewan Keamanan PBB Sahkan Resolusi untuk Setop Perang Israel di Gaza

New York – Pada Senin (10/6/2024), Dewan Keamanan PBB mengeluarkan resolusi dukungan terhadap gencatan senjata di Gaza yang diumumkan oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden.

Resolusi yang disiapkan Amerika Serikat ini mendapat 14 suara yang didukung oleh 15 anggota Dewan Keamanan, sedangkan Rusia tidak hadir.

Israel disebut-sebut menerima usulan Biden, dan meminta Hamas melakukan hal serupa dan menerapkannya.

Resolusi tersebut mendesak kedua belah pihak untuk sepenuhnya melaksanakan ketentuan resolusi tersebut “tanpa penundaan dan tanpa syarat”.

Israel disebut-sebut menerima usulan Biden, dan meminta gerakan perlawanan Palestina, Hamas, melakukan hal serupa dan menerapkannya.

Rencana tiga langkah

Pada tanggal 31 Mei, Biden mengumumkan bahwa Israel telah mengajukan rencana tiga fase untuk mengakhiri perang di Gaza dan membebaskan tahanan Israel.

Pada tahap pertama, diusulkan untuk membebaskan para tahanan, termasuk perempuan, orang tua dan orang-orang yang terluka, serta mengembalikan jenazah para sandera.

Resolusi tersebut juga menyerukan pertukaran tahanan Palestina, penarikan pasukan Israel dari wilayah berpenduduk di Gaza, kembalinya warga sipil Palestina ke rumah dan komunitas mereka, dan keamanan untuk mendistribusikan bantuan kemanusiaan ke seluruh Gaza.

Fase kedua mencakup pembebasan seluruh sandera di Gaza, penghentian permusuhan secara permanen, dan penarikan total pasukan Israel dari Gaza.

Fase ketiga menguraikan rencana jangka panjang untuk rekonstruksi Gaza, termasuk pengembalian jenazah tahanan.

Israel terus melakukan perang genosida di Gaza meskipun resolusi Dewan Keamanan PBB sebelumnya menyerukan gencatan senjata segera.

Pembantaian masih berlangsung

Israel telah melancarkan perang sengit di Gaza sejak 7 Oktober, sementara Mahkamah Internasional (ICJ) saat ini sedang mendengarkan kasus genosida terhadap warga Palestina.

Menurut Kementerian Kesehatan di Gaza, 37 ribu 124 warga Palestina tewas dan 84 ribu 712 luka-luka dalam pembantaian Israel di Gaza sejak 7 Oktober.

Selain itu, 11.000 orang hilang dan meninggal di bawah reruntuhan rumah mereka di Jalur Gaza.

Pihak Palestina dan organisasi internasional mengatakan bahwa korban tewas dan terluka sebagian besar adalah perempuan dan anak-anak.

Genosida yang dilakukan Israel telah menyebabkan kelaparan parah di Gaza utara, dan banyak warga Palestina, kebanyakan anak-anak, tewas.

Agresi Israel juga telah memaksa hampir dua juta orang mengungsi ke Jalur Gaza, dengan sebagian besar pengungsi melarikan diri ke kota Rafah di selatan yang padat penduduk di perbatasan Mesir.

Israel menyatakan 1.200 tentara dan warga sipil tewas dalam operasi Badai Al-Aqsa yang terjadi pada 7 Oktober. Media Israel menerbitkan berita hari itu yang menunjukkan bahwa beberapa warga Israel tewas dalam baku tembak yang dilakukan pasukan Israel.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *