Digitalisasi Bawa Kinerja BUMN Melompat Lebih Tinggi

krumlovwedding.com, JAKARTA – Digitalisasi menjadi kata kunci percepatan pertumbuhan pasca pandemi. Kementerian BUMN menyampaikan digitalisasi sangat penting untuk mendukung keberlangsungan bisnis BUMN.  

Indonesia memiliki potensi yang sangat besar di sektor ekonomi digital yang mencapai Rp 4.500 triliun pada tahun 2030. Oleh karena itu, Kementerian sejak awal menegaskan agar BUMN fokus menerapkan inovasi digital.  

Transformasi digital terbukti memberikan banyak dampak positif bagi negara mana pun. Misalnya, tingkat kemiskinan di Tiongkok menurun sebesar 5%, dan pertumbuhan PDB per kapita Estonia meningkat 10 kali lipat dengan adopsi digital.

Holding BUMN Asuransi, Penjaminan dan Investasi, Indonesia Financial Group (IFG), mengembangkan aplikasi digital One by IFG, sebuah platform terintegrasi untuk produk dan layanan yang mencakup asuransi dan investasi di ekosistem IFG. 

One by IFG merupakan aplikasi digital terintegrasi yang dikembangkan oleh Indonesia Financial Group (IFG) untuk menyediakan berbagai produk dan layanan di ekosistem IFG, termasuk asuransi jiwa, kesehatan, investasi, dan umum. Platform ini juga melambangkan sinergi antar entitas dalam ekosistem anggota IFG Holding, termasuk kolaborasi BUMN, untuk memberikan solusi perlindungan dan investasi yang lebih mudah dan terjangkau kepada masyarakat. 

Sejak diluncurkan pada pertengahan tahun ini, One by IFG telah menarik hampir 50.000 pengguna hingga akhir September, menunjukkan antusiasme yang besar terhadap solusi digital dan kolaboratif yang diberikan IFG kepada masyarakat Indonesia.

“Transformasi teknologi sangat penting bagi para pelaku industri asuransi. Aspek teknologi menjadi penting dan diharapkan berperan dalam menekan biaya operasional dan memperlancar distribusi,” ujar Tri Sasongco, President, IFG, Direktur Hexana. 

Inovasi digital juga menjadi fokus PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk pasca restrukturisasi. Salah satunya adalah memodernisasi aplikasi mobile dengan memperbarui fitur-fitur layanan yang inovatif dan terintegrasi untuk menciptakan pengalaman yang dipersonalisasi bagi penumpang layanan mulai dari operasional pra-penerbangan, dalam penerbangan, dan pasca-penerbangan, termasuk fitur keselamatan digital yang terus ditingkatkan. 

Direktur Utama Garuda Indonesia Irvaniyaputra mengatakan beberapa inovasi digital telah terbukti mampu meningkatkan kinerja Garuda Indonesia. Pendapatan usaha Garuda tercatat sebesar US$1,62 miliar pada semester I 2024 atau tumbuh 18,27 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar US$1,37 miliar.  

Ia menambahkan, pendapatan komersial ini seiring dengan pertumbuhan jumlah penumpang sepanjang semester I tahun 2024 yang mencapai 11,53 juta penumpang, meningkat signifikan sebesar 27,40 persen dibandingkan semester I tahun 2023 yang mencapai 9,05 juta penumpang. .” kata Irfan.  

Irfan mengatakan Garuda juga mencatatkan pertumbuhan EBITDA sebesar US$416,48 juta pada semester I 2024 atau meningkat 14,91 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2023 sebesar US$362,40 juta. Pun dengan pendapatan operasional 1,62 miliar dollar AS dan tingkat pertumbuhan 18,27 persen. 

Sementara itu, PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) berupaya menggenjot digitalisasi sekaligus melakukan transformasi bisnis. Erme Puspa Unita, Sekretaris Perusahaan Wasquita, mengatakan strategi tersebut antara lain memprioritaskan kinerja pendapatan dan margin perusahaan (pemulihan bisnis), menambah sumber daya manusia yang disebut juga kapabilitas SDM (organisasi dan budaya), kerangka tata kelola, peningkatan risiko dan kepatuhan (GRC), dan jatuh tempo risiko. Katalog dan digitalisasi.

“Wasquita Karia berkomitmen untuk semakin memperkuat tata kelola atau akuntabilitas perusahaan dengan memperkuat tata kelola, risiko, dan kepatuhan dalam seluruh operasional bisnis perusahaan. Prinsip integritas, akuntabilitas, dan transparansi juga diprioritaskan, salah satunya melalui penerapan digitalisasi,” jelas Erme.

Perusahaan terus berkomitmen untuk meningkatkan efisiensi, produktivitas, dan kemampuan beradaptasi perusahaan, salah satu komitmen tersebut adalah melalui penerapan teknologi digital. Waskita Karia juga memperkuat tata kelola TI dan inovasi terkait konstruksi digital.

Ermey menjelaskan, Wasquita juga meningkatkan pengawasan internal melalui aplikasi melalui pengelolaan dashboard. “Penerapan panel manajemen ini terintegrasi dengan seluruh aktivitas operasional yang dapat memudahkan manajemen senior dalam mengambil keputusan terhadap berbagai isu strategis,” jelasnya.

Ia mengatakan penerapan digitalisasi meliputi peningkatan analisis sistem dan produk dalam pengolahan data (SAP) dan perencanaan sumber daya perusahaan (ERP). Keduanya bertujuan untuk mengatur pengelolaan keuangan dan akuntansi, mendukung sentralisasi pembayaran dan menerapkan pengendalian internal atas proses pelaporan keuangan Internal Control over Financial Reporting (ICOFR).

Dia menambahkan bahwa perusahaan berupaya untuk memusatkan pengadaan, rekayasa, dan penerapan konstruksi ramping di banyak proyek yang sedang berjalan. Dengan demikian, operasional bisnis Wasquita menjadi lebih efisien dan fleksibel.

“Penerapan ini dilakukan sebagai bentuk peningkatan penegakan tata kelola perusahaan yang baik, khususnya terkait transparansi dalam pemantauan operasional bisnis di properti hingga proyek,” kata Ermey. Ia menambahkan, banyak proyek Wasquita yang telah menerapkan Building Information Modeling (BIM) sebagai salah satu pengembangan digitalisasi.

Dijelaskan bahwa BIM merupakan platform digital yang mampu mengidentifikasi secara komprehensif potensi kendala teknis suatu proyek mulai dari masa desain (fase kritis) hingga penyelesaian teknis proyek. Perusahaan menerapkan BIM pada seluruh proyek konstruksinya, untuk menyongsong era digital dan semakin berkembangnya teknologi konstruksi.

Digitalisasi diterapkan di beberapa proyek yang dilaksanakan Wasquita, antara lain Jalan Tol Simpang Tempadung-Pulau Balang IKN Seksi 5A. Dalam proyek ini tim melakukan beberapa inovasi dan digitalisasi seperti sistem pengukur hujan otomatis, pengambilan data fotogrametri menggunakan drone DJI Mavic 3E PPK dan smart comparator, untuk memadatkan tanah sebelum diratakan menggunakan vibrating roller dan dapat diatur sesuai kebutuhan. terhadap kondisi. Model BIM 2D dan 3D dan pantau langsung dari situs.

“BIM memudahkan pengerjaan proyek, mulai dari pembuatan gambar kerja, review desain, pemetaan progres, urutan pekerjaan, jumlah lepas landas dan perkiraan biaya, hingga koordinasi dengan pihak-pihak yang terlibat dalam proses pengembangan proyek, baik pihak commissioning maupun kontraktor konsultan, beliau menjelaskan: “Selain itu, dengan menggunakan sistem data cloud, seluruh proses kegiatan proyek dapat dicatat dan disimpan dengan baik serta dapat diakses secara real time kapan saja dan dimana saja.”

Dengan penerapan digitalisasi pada proyek ini, perseroan mampu meraih Bentley Prize Founders Award kategori Jalan Tol dan Jalan Raya dengan bertransformasi menjadi ekosistem digital ibu kota baru Indonesia, Ibu Kota Kepulauan (IKN), Penjam Pasar Utara, Timur kalimantan.

Waskita juga menerapkan teknologi Industri 4.0 yang dibuktikan dengan penilaian INDI 4.0 (Indeks Kesiapan Industri Indonesia 4.0) oleh asesor eksternal. Sebagai bentuk pengakuan pihak ketiga, Wasketa telah mendapatkan Sertifikat Penghargaan sebagai Perusahaan Percontohan Industri 4.0 dari Badan Kebijakan dan Standardisasi Jasa Industri (BSKJI) Kementerian Perindustrian.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *