Dikunjungi Panitia HKN 2024, Ida Modiste Sebut Miranti Serad Peduli Penjahit UKM Difabel

Semarang – Keterkejutan, kebingungan, dan haru pun bergulir menjadi satu yang dirasakan Ida Modest, seorang perempuan difabel yang dikenal sebagai pembuat kebaya di Semarang.

“Maaf, sejujurnya saya kaget, bingung, dan emosi campur aduk ketika mendengar Ibu Mirante Serad Guninger, anggota Panitia Hari Kebaya Nasional, mengunjungi tempat kami bersama rekan-rekannya,” ujarnya. Ida Modiste saat dihubungi. Rabu (5/6/2024).

Ida mengaku tak menyangka akan didatangi sosok Miranti Sarad Guninger, apalagi ia hanya seorang urban designer. “Ada Modest hanyalah kelas penjahit pinggiran kota, karena itu pilihan,” ujarnya.

Terkait kunjungan kali ini, Ida Modest menyampaikan bahwa rasa iba Ibu Meranti Sirad Gunninger terhadap penjahit UKM penyandang disabilitas sangat besar dan tidak hanya kunjungan tersebut, saya juga diberikan kesempatan untuk berkarya dan membuatkan kebaya untuk Ibu Meranti dan tim. “Terima kasih banyak dan terima kasih banyak kepada Ibu Meranti Serad yang dikenal sangat peduli dengan terhapusnya UKM pemilik penyandang disabilitas,” ujarnya.

Ida Modiste berharap kedepannya beberapa produsen khususnya penyandang disabilitas akan mendapatkan tempat yang baik untuk berproduksi di pertanian rakyat di kalangan milenial dan mendapatkan uang untuk bisa mengikuti sertifikasi. “Kami percaya disabilitas adalah upacara untuk menyesuaikan keterampilan,” ujarnya.

Terpisah, Mirante Sarad Ganajar, salah satu anggota Panitia Hari Kebaya Nasional, mengatakan, dalam kunjungannya ke kediaman ibunda Ida Modeste Kebaya sekaligus memberikan dukungan, beliau merupakan seorang produser asal semarang yang dikenal ahli di bidang Kebaya.

“Kami sangat bangga dengan Ibu Ida Kesopanan. Terlepas dari segala keterbatasan fisiknya, dia tidak pernah menyerah hingga dia menjadi seperti sekarang,” ujarnya.

Ibu Ida Sederhana, kata Meranti, adalah contoh nyata seseorang yang hidup dari kabbaya. Dari sini semua orang bisa belajar betapa pentingnya kebaya dalam menjalankan roda perekonomian. Mari kita cintai dan kenakan kebaya tradisional Indonesia.

“Kisah Mama Ida adalah salah satu dari sekian banyak kisah inspiratif. Mama Ida mengajarkan kita semua bahwa keterbatasan fisik bukanlah halangan untuk berkarya dan memberi,” kata Meranti Sarad Guninger.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *