Dinosaurus Berdarah Panas Pertama Muncul Sekitar 180 Juta Tahun Lalu

TEXAS – Kemampuan mengatur suhu tubuh secara internal, dibandingkan mengandalkan panas matahari, pertama kali muncul pada dinosaurus sekitar 180 juta tahun lalu. Kemunculannya berhubungan dengan periode iklim yang keras.

Dinosaurus awalnya dianggap sebagai hewan berdarah dingin. Nama mereka berarti “kadal berbahaya”, yang mencerminkan gagasan bahwa kadal modern harus berjemur di bawah sinar matahari untuk menghangatkan darahnya.

Hipotesis ini dipertanyakan ketika ditemukan jenis dinosaurus yang hidup di dekat kutub. Spesies ini tampaknya tidak mampu bertahan dalam kondisi musim dingin yang keras yang tidak dapat dilakukan oleh reptil modern.

Selama bertahun-tahun, perdebatan tentang dinosaurus berdarah panas dan berdarah dingin telah menjadi salah satu topik terpanas dalam paleontologi.

Sekarang secara umum disepakati bahwa beberapa, namun tidak semua, dinosaurus berdarah panas, atau endotermik dari sudut pandang ilmiah.

Namun, sekarang kita tahu bahwa burung, bukan kadal, termasuk dalam keluarga dinosaurus. Karena nenek moyang dinosaurus hampir seluruhnya berdarah dingin, muncul pertanyaan kapan dinosaurus berdarah panas pertama kali muncul.

Melihat kapan mereka pertama kali menjajah wilayah yang lebih dingin mungkin bisa menjawab pertanyaan ini.

Tulang pertama theropoda dan ornithischia – dua dari tiga cabang utama dinosaurus – muncul di daerah yang lebih dingin pada awal periode Jurassic, kata Dr. Alfio Alessandro Chiarenza dari University College London.

Tidak ada bukti serupa yang ditemukan pada sauropoda, jadi termoregulasi tidak berkembang pada cabang ini atau rekonstruksi suhu kita salah.

“Analisis kami menunjukkan bahwa preferensi iklim berbeda di antara tiga kelompok utama dinosaurus,” kata Dr. Chiarenza.

“Theropoda dan ornithischia menghuni iklim dingin jauh lebih awal daripada sauropoda, menunjukkan bahwa dinosaurus berdarah panas mungkin muncul lebih awal dari perkiraan sebelumnya.”

Bukti lebih lanjut keberadaan dinosaurus berdarah panas berasal dari penelitian terbaru terhadap telur dinosaurus. Analisis proporsi isotop oksigen dalam kulit telur menunjukkan bahwa beberapa dinosaurus mampu mempertahankan suhu tubuh yang konstan jauh lebih tinggi daripada suhu lingkungan.

Penemuan ini mempunyai implikasi signifikan terhadap pemahaman kita tentang evolusi dinosaurus dan adaptasi mereka terhadap perubahan iklim. Dinosaurus berdarah panas mungkin memiliki keunggulan metabolisme dan perilaku yang memungkinkan mereka berkembang di berbagai lingkungan, termasuk lingkungan dingin.

Penelitian ini sedang berlangsung dan para ilmuwan terus mencari bukti untuk lebih memahami fisiologi dan perilaku dinosaurus. Namun temuan sejauh ini menunjukkan bahwa dinosaurus adalah kelompok hewan yang jauh lebih beragam dan kompleks daripada yang diperkirakan sebelumnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *