Disaksikan Rektor dan Mantan Ketua MK, DPP Keluarga Alumni Unsoed Resmi Dilantik

Republik Jakarta – Abdul Horik, Ketua Umum Pengurus Pusat Keluarga Alumni (DPP KA) Universitas Jenderal Sudirman (Unsoed), resmi melantik jajaran direksi baru untuk periode 2024-2028. Acara tersebut digelar pada Rabu (30 Oktober 2024) di Gedung Nusantara V, Komplek DPR-MPR-DPD RI, Jakarta. Upacara pembukaan dihadiri oleh Perdana Menteri An-Soed, Ahmad Sodiq, dan mantan Presiden Mahkamah Konstitusi (MK) Jimri Assidiqi.

Untuk menunaikan amanah empat tahun ke depan, jajaran DPP KA Unsoed siap menjalankan visinya dengan fokus memperkuat jaringan, berkontribusi tulus terhadap almamater dan mensinergikan pembangunan negeri. Abdul Khourik dalam sambutannya menyampaikan bahwa beroperasinya DPP KA Unsoed ini akan menumbuhkan kerja sama strategis baik di bidang akademik, profesi, bisnis, dan sosial.

“Sebagai mahasiswa dan lulusan, kita akan kembali ke masyarakat dan berkontribusi sebesar-besarnya dalam pembangunan. Oleh karena itu, diperlukan dukungan dan dukungan semua pihak agar misi ini berhasil dijalankan,” kata Abdul Khourik.

Abdul Koliku yang saat ini menjabat sebagai Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI mengatakan, DPP KA Unsoed segera menunaikan tanggung jawabnya, termasuk menjalin kerjasama erat dengan kampus sebagai mitra strategis dan bagian dari civitas akademika.

“Dari segi organisasi, langkah awal yang akan kami lakukan adalah dengan membentuk panitia pengurus chapter yang beranggotakan departemen-departemen yang mendukung alumni dan masyarakat. Kami berharap semua niat baik ini terwujud dan membawa manfaat nyata,” ujarnya.

Sementara itu, Perdana Menteri Ansoed Ahmad Sodiq mengungkapkan kegembiraannya bisa menghadiri pelantikan dan pengesahan DPP KA Ansoed periode 2024 hingga 2028. Momen ini menjadi kesempatan berharga untuk mempererat silaturahmi dan memaksimalkan sinergi dengan para mantan mahasiswa.

“Ini merupakan tahun kita yang ke-61 sejak Unsoed berdiri pada 23 September 1963. Saat ini jumlah mahasiswa kita sebanyak 30.300 orang, kini bertambah menjadi 97 program studi, jumlah tenaga pengajar juga bertambah menjadi 101 orang,” ungkap Ahmad Sodiq. direktur DPP KA Unsoed.

Dikatakannya, saat ini universitas mempunyai dua misi penting. Pertama, penyediaan sumber daya manusia yang berbakat. Kedua, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Kelas kelulusan yang kuat memberikan jembatan bagi siswa untuk mendapatkan magang dan peluang lainnya.

“Saya berharap dengan operasi tahun 2024-2028 ini Universitas Gender Sudirman dapat mengambil langkah-langkah konkrit. Tidak hanya perbaikan di dunia akademis saja yang dilakukan, namun juga di bidang-bidang yang diperlukan sehingga berdampak sosial dan ekonomi. Tanpa adanya kerjasama dengan alumni maka tidak akan optimal tingginya perguruan tinggi yang tidak dapat menjalankan fungsinya”, ungkapnya

Sementara itu, anggota dewan Jimri Asidiky menekankan pentingnya pendidikan dalam sambutannya.

Menurutnya, prasangka masyarakat terhadap pendidikan salah.

“Tujuan pendidikan nasional adalah untuk mencerdaskan kehidupan kolektif, bukan untuk menjadikan individu cerdas hanya dalam arti kognitif seperti yang kita dengar ada lowongan pekerjaan, ada antrean panjang, oleh karena itu masa depan pendidikan harus mengubah cara pandang secara drastis, malah sebaliknya. Bagaimana kita menjadikan mereka wirausaha sosial dan wirausaha politik, padahal pemimpin adalah politisi yang kreatif, bukan pekerja politik atau personalis,” ujarnya.

Zimley juga berharap Unsoed dapat menjadi pionir dalam revolusi pendidikan ini. “Selanjutnya kita harus mengikuti nasehat dan pesan moral Jenderal Sudirman. Kita harus semangat untuk maju, pantang mundur dan pantang menyerah. Oleh karena itu, kita harus mulai dari sekarang menghadapi tantangan Indonesia oleh karena itu, kita harus bersiap. menjadi pionir”, ujarnya.

Mantan senator ini mengapresiasi antusiasme Presiden Ansode dan seluruh dekan yang hadir serta mendorong para alumni untuk menaruh perhatian pada isu ini.

“Sepertinya di Unswords itu ada bakatnya. Jadi itu juga bisa dilakukan dengan para alumni. Sampai saat ini organisasi alumni biasanya saling berpapasan. Lumayan, silaturahmi yang baik. Kehidupan yang bermanfaat. Tapi lebih dari itu , pengabdian kita kepada masyarakat, bangsa, dan negara harus kita jaga. “Solidaritas antar alumni harus saling mendukung agar organisasi kita bisa maju”, tuturnya.

Pelantikan tim pengurus baru DPP KA Unsoed yang digelar secara khusus di Gedung Nusantara V ini merupakan kali pertama bagi organisasi alumni. Acara tersebut juga dihadiri sejumlah anggota DPR termasuk Ketua DPD Sultan Bakhtyar Najamuddin.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *