krumlovwedding.com, JAKARTA — Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menegaskan komitmen BUMN untuk meningkatkan efisiensi melalui transformasi digital. Tak main-main, Erick bahkan mengajak pendiri NVIDIA Jensen Huang untuk membangun masa depan teknologi kecerdasan buatan (AI) di Indonesia.
Erick mengatakan, pertemuannya dengan salah satu perusahaan teknologi terkemuka dunia yang berperan penting dalam perkembangan teknologi dunia mendapat perhatian khusus dari Presiden Prabow Subianto.
“Kemarin waktu saya diskusi, Pak Prabowo telpon Jensen Huang tentang AI. Dengan AI ini ada konsolidasi bisnis, dengan satu data, semua yang tidak sesuai tujuan bisa dihilangkan, itu akan terjadi. lebih efisien dan bersih karena databasenya terbuka semua,” kata Erick saat jumpa pers bersama Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggod dalam jumpa pers di Aula Utara Kantor Kementerian Negara, Jakarta, Jumat (15 11.2024).
Erick mengatakan pertemuan dengan Jensen Huang pada Kamis (14/11/2024) merupakan momen berharga untuk mendalami ekosistem kecerdasan buatan yang dapat mengubah masa depan Indonesia. Dalam pertemuan tersebut, Erick mengaku banyak belajar dari inovasi teknologi yang menjadikan NVIDIA raksasa di pasar global.
Erick menekankan pentingnya teknologi kecerdasan buatan dalam transformasi digital Indonesia, sekaligus membawa manfaat besar bagi masyarakat dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia di tanah air.
“Kami membahas peluang besar yang dapat ditawarkan oleh kecerdasan buatan untuk mendorong transformasi digital di Indonesia, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dan memperkuat kualitas sumber daya manusia, sejalan dengan instruksi Presiden TNI Jenderal (Purn) Prabowo Subianto,” kata mantan presiden tersebut. Antar Milan.
Dengan pertemuan ini, Erick Thohir optimis langkah kerja sama ini akan mempercepat terciptanya inovasi teknologi di Indonesia yang mampu bersaing di dunia internasional. Hal ini juga akan mendorong kemajuan di berbagai sektor masyarakat.
“Kerja sama strategis berbagai pihak, termasuk industri, pemerintah, dan akademisi, akan memungkinkan Indonesia berdaya saing global, tidak hanya sebagai pengguna kecerdasan buatan, tetapi juga berkontribusi aktif dalam membangun ekosistem digital global,” kata Erick.