krumlovwedding.com, JAKARTA – Dokter spesialis anak Rumah Sakit Kanker Dharmais, dr Yaulia Yanrismet, menyebutkan 11.000 anak terdiagnosis kanker di Indonesia setiap tahunnya. Selain itu, katanya, seringkali sudah dalam stadium lanjut dan sudah bermetastasis.
Dalam siarannya, Kamis di Jakarta (19/92023), Yaulian mengatakan, menurut data WHO, 400.000 anak dan remaja di dunia terdiagnosis kanker setiap tahunnya. “Kalau misalnya kita melihat ada beberapa miliar orang di dunia, itu kelihatannya angka yang kecil. Pokoknya kecil, tapi angka mortalitas dan morbiditasnya tinggi,” ujarnya.
Ia mengatakan, di Indonesia saja, sekitar 11.000 anak terdiagnosis kanker setiap tahunnya, dan jumlah tersebut belum termasuk anak-anak yang tidak terdiagnosis di wilayah regional. Padahal, kata dia, menurut WHO, pada tahun 2009, 40% kematian akibat kanker sebenarnya bisa dihindari jika kanker telah didiagnosis sejak dini.
Yaulia menjelaskan, prevalensi pengobatan kanker pada anak di Indonesia hanya berkisar 20-35%, hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, seperti mitos yang masih dimiliki sebagian masyarakat dan keterlambatan mencari pertolongan dokter. “Keterlambatan diagnosis ini disebabkan karena kendala datang terlambat, atau kurangnya alat diagnosis dari fasilitas kesehatan primer, sehingga pasien harus dirujuk secara bertahap ke rumah sakit yang memiliki fasilitas tersebut,” ujarnya.
“Juga pengetahuannya masih kurang, baik di masyarakat maupun tim medis di daerah pinggiran,” ujarnya.
Ia menjelaskan, di Indonesia jenis kanker yang paling banyak ditemukan pada anak adalah leukemia atau kanker darah, limfoma atau kanker kelenjar getah bening, dan tumor otak atau tumor otak. Adapun penyebab penyakit kanker, kata dia, hingga saat ini belum diketahui secara pasti, namun diduga karena adanya kelainan pada proses genetik atau mutasi akibat sejumlah pemicu, seperti lingkungan yang tidak sehat, paparan radiasi. , malangnya. kondisi makanan dan infeksi virus.
Hanya satu penyakit kanker yang diketahui penyebabnya, kata dia, yakni kanker serviks yang disebabkan oleh virus HPV. Makanya anak usia sekolah kini diberikan vaksin HPV, ujarnya.