Dokter: Ibu dengan Riwayat TB Tetap Boleh Beri ASI kepada Anak

krumlovwedding.com, JAKARTA – Banyak ibu hamil atau menyusui yang merasa khawatir saat terdiagnosis penyakit tuberkulosis (TB). Salah satu pertanyaan yang sering muncul adalah, “Apakah masih aman menyusui bayi saya jika saya mengidap TBC?”

Dokter Spesialis Pernafasan dan Paru (Respirologi) Anak IDAI, Muchammad Fahrul Udin menjelaskan, perawat dengan riwayat TBC tetap diperbolehkan memberikan ASI pada bayinya. “ASI bisa diberikan. Sebab, mereka disarankan minum obat itu selama dua minggu,” ujarnya beberapa waktu lalu.

Ia berpesan kepada orang tua dengan riwayat TBC yang masih menyusui anaknya untuk tetap memakai masker saat bersentuhan dengan dan di sekitar anaknya. Hal ini untuk mencegah penularan TBC melalui udara kepada anaknya. Namun, tidak semua ibu penderita TBC bisa menyusui bayinya. Ibu dengan riwayat TBC berat disarankan untuk tidak menyusui anaknya.

“Ibu yang memiliki riwayat TBC yang tidak dapat disembuhkan disarankan untuk tidak menyusui karena risikonya tinggi pada anaknya,” tegasnya.

Untuk mencegah penularan virus TBC, diharapkan orang tua dapat hidup bersih, seperti memberikan penerangan yang cukup di setiap ruangan dengan ventilasi yang cukup. Sebab, penyakit ini menular melalui udara, sehingga udara yang bersih dan sirkulasi yang baik dapat membunuh virus tersebut. Infeksi pada anak-anak atau ibu hamil dapat melewati plasenta selama kehamilan. Dalam hal ini, orang tua diharapkan segera berkonsultasi ke dokter dan segera meminum obat secara rutin.

Data Kementerian Kesehatan mencatat, berdasarkan Global Report 2022, Indonesia menjadi negara dengan beban TBC tertinggi kedua setelah India. WHO memperkirakan terdapat 969.000 kasus TBC di Indonesia dengan jumlah notifikasi saat ini sebanyak 717.941 kasus. Tuberkulosis Resisten Obat (TB RO) merupakan penyakit yang berdampak pada kesehatan masyarakat, dengan jumlah kasus yang terus meningkat sehingga memerlukan upaya pengendalian yang ekstensif dari semua kalangan.

Pada tahun 2013, Kementerian Kesehatan mengeluarkan Peraturan Menteri Kesehatan No. Perkembangan penatalaksanaan TB RO di tingkat global terjadi dengan pesat, baik dari segi metode diagnostik, campuran pengobatan maupun penatalaksanaan penyakit yang berorientasi pada pasien (patient-centered approach).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *