JAKARTA – Perdagangan antara Rusia dan Uni Eropa (UE) mengalami penurunan signifikan, menurut statistik resmi. Data Eurostat menunjukkan perdagangan Rusia-UE terus menurun di tengah sanksi Barat terhadap Moskow.
Statistik menunjukkan bahwa perdagangan antara kedua negara telah jatuh ke level terendah sejak Januari 2000 yaitu sebesar 5,6 miliar euro. Jumlah tersebut juga menandai penurunan sebesar 6% secara bulanan (MoM).
Ekspor Rusia ke Uni Eropa pada bulan April turun 17% dari bulan sebelumnya menjadi 2,7 miliar euro, yang merupakan level terendah sejak Juni 1999.
Laporan tersebut menunjukkan bahwa Rusia menjual gas alam ke Uni Eropa, meskipun pasokannya turun 5% pada bulan April menjadi 1,15 miliar euro. Ekspor Rusia ke Benua Biru didominasi oleh besi dan baja, serta produk minyak bumi.
Pada saat yang sama, pasokan barang UE ke Rusia, yang didominasi oleh obat-obatan dan peralatan, meningkat sebesar 6% menjadi 2,9 miliar euro pada bulan April dibandingkan bulan sebelumnya.
Pada tahun 2020, statistik resmi juga menunjukkan bahwa UE adalah mitra dagang utama Rusia, menyumbang 37,3% dari perdagangan barang negara tersebut. Lebih dari 36% impor Rusia berasal dari UE dan 37,9% ekspornya ditujukan ke 27 negara.
Perdagangan antara kedua negara anjlok akibat sanksi Barat yang dikenakan terhadap Moskow terkait konflik Ukraina.
Sejak Februari 2022, Uni Eropa telah memberlakukan beberapa sanksi terhadap Rusia, termasuk pembekuan aset, sanksi sektor keuangan dan energi, sanksi perdagangan, dan tindakan yang menargetkan individu dan perusahaan di negara tersebut.
