Republika.co.id, Jakarta –
Kepala Kementerian Komunikasi dan Kesehatan Aji Muhawarman mengatakan bahwa partisipasi masyarakat yang tinggi dalam program ini menunjukkan bahwa pentingnya kontrol kesehatan. “Untuk membuat lebih dari sebulan, jumlah peserta yang menggunakan layanan sertifikat kesehatan gratis. Kami sangat optimis bahwa mereka di Indonesia dapat mencapai studi kesehatan ini,” kata Aji pada hari Jumat (21 Februari 2025).
Berdasarkan data sementara yang diperoleh dalam program CKG, kondisi lain menemukan, antara lain, 25,6% tekanan darah pada normal, 30,5% gula darah abnormal dan 50,8% mengalami kerusakan gigi. Dari pengukuran indeks massa tubuh (IMC), katanya, hingga 64,7%, berat rendah 4,7% dan kelebihan berat badan lainnya dan gemuk.
“Verifikasi tekanan darah tinggi dan tes gigi dibuat untuk orang berusia 18 tahun ke atas, sementara memverifikasi gula darah dibuat selama lebih dari 2 tahun peserta,” katanya.
Dia juga menyebut langkah -langkah pencegahan dan perawatan dini kepada orang -orang yang mengetahui kondisi kesehatannya. “Kami mengundang kami untuk meningkatkan makanan bergizi, mengonsumsi aktivitas fisik secara teratur dan tindak lanjut non-medis akan ditransfer ke fasilitas medis tingkat lanjut dan memanfaatkan layanan medis,” katanya.
AJI menekankan bahwa program CKG adalah strategi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam strategi pemerintah untuk mengetahui bahwa sebelum kondisi kesehatan masing -masing individu. “Pemeriksaan kesehatan ini adalah langkah pencegahan. Kami berharap persepsi ini akan meningkat, jadi di masa depan, komunitas independen akan melakukan pemeriksaan kesehatan tanpa harus menunggu program pemerintah,” katanya.
Program CKG percaya bahwa Kementerian Kesehatan pernah dibuat. Dengan lebih dari 280 juta orang, kualitas program publik diperkirakan akan meningkat secara umum.
“Melalui CKG, orang dapat mengakses cek kesehatan yang berbeda yang penting untuk memahami dan mencegah penyakit awal,” kata Aji.