Ekonom Proyeksikan BI Tahan Suku Bunga Acuan 6,25%, Ini Alasannya

JAKARTA – Bank Indonesia (BI) diyakini akan mempertahankan 7-day reverse repo rate (BI7DRR) dan suku bunga dasar di angka 6,25% pada Mei 2024.

Ekonom PT Bank Central Asia Tbk (BCA) David Sumual mengatakan, karena opini domestik maka laju inflasi di Indonesia yang turun dari 3,00% (year-on-year) di bulan April menjadi 3,05% (year-on-year) -tahun). ) pada bulan April) pada tahun sebelumnya.

“Kami akan selalu mendukungnya. “Inflasi sesuai ekspektasi, namun neraca pembayaran kemungkinan masih defisit dalam jangka menengah hingga enam bulan ke depan,” kata David, Rabu (22 Mei 2024). ).

Menurut David, dipertahankannya BI rate karena neraca pembayaran Indonesia (NPI) pada kuartal I 2024 tercatat defisit. Pada kuartal I 2024, tercatat defisit NPI sebesar US$ 6 miliar setelah mencatatkan saldo. sebesar US $ 8,6 miliar pada kuartal sebelumnya.

David mengatakan defisit anggaran masih akan berlanjut hingga kuartal II-2024 karena sudah memasuki masa pemulihan di paruh tahun ini. Selain itu, tren penurunan suku bunga diperkirakan akan lebih rendah dari ekspektasi dunia yaitu suku bunga yang dilakukan The Fed.

“Peluang penurunan suku bunga masih ada, dan kita juga menunggu arah perkembangan suku bunga The Fed ke depan,” tutup David.

Sebelumnya Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG) memutuskan menaikkan BI rate sebesar 25 bps pada 23-24 April 2024 hingga 6,25%, suku bunga deposito sebesar 25 bp. hingga 5,5% ditambah bunga pada jalur kredit. 25bp hingga 7%.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *