Evaluasi Mudik Lebaran 2024, Menko Muhadjir Sebut Ada 5 Catatan

JAKARTA – Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhajir Efendi merilis catatan evaluasi menyambut Hari Raya Idul Fitri 1445 H/2024. Meski ada catatan pelaksanaan penyambutan tahun ini, Muhajir mengatakan penyambutan tahun ini lebih baik dibandingkan tahun lalu.

“Alhamdulillah, sekilas penilaian awal kepulangan tahun ini sudah bagus, bagus. Dalam beberapa hal memang lebih baik dibandingkan tahun lalu, namun ada juga beberapa catatan yang perlu diperbaiki untuk tahun depan. Saya kira ini penting. ,” dia berkata. – Muhajir dalam keterangannya di Kantor Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Jakarta, dikutip Selasa (23/04/2024).

Muhajir mengatakan, ada lima poin yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan pengembalian tahun depan. Pertama, terkait perbaikan sekat anti arus di jalan tol. Oleh karena itu, tragedi kecelakaan lalu lintas di jalan Jakarta-Chikampek dengan muatan sepanjang 58 km tidak akan terulang kembali.

Ada yang berkomentar tentang perbaikan pembatas terhadap arus. Kami berharap tahun depan lebih baik menghindari kejadian di km 58. Tapi yang lebih penting adalah perilaku penumpang itu sendiri. Jika perilaku penumpang tidak bertanggung jawab dan Kalau begitu, meski begitu, “usaha kita menjaga keselamatan akan sia-sia,” jelasnya.

Kedua, kata Muhajir, mereka akan melibatkan pemerintah daerah dalam pengelolaan tempat rekreasi tersebut. Khususnya untuk menunjang kebutuhan fasilitas umum seperti toilet darurat, akses air bersih, dan penambahan tempat parkir.

“Tahun depan insyaallah kita libatkan pemerintah daerah dimana tempat rekreasi itu berada. Biarlah pemerintah daerah tempat tempat rekreasi itu berada tidak tahu banyak, tidak tahu apa-apa, dan kepala tempat rekreasi tidak pernah. melibatkan.” Semua ini untuk kita maju,” ujarnya.

Ketiga, penambahan fasilitas buffer zone di Tol Jakarta-Merak KM 97 seluas 10 hektar. Kemudian untuk menambah fasilitas di KM 97 jalur Jakarta-Merak, rencananya nanti kami akan membuka KM 97 sekitar 10 hektare sebagai buffer zone, ujarnya.

“Jadi, sebelum penumpang menyeberang ke Merak, mereka yang masuk ke pelabuhan akan ditahan atau dihentikan terlebih dahulu pada jarak 97 km. Jadi sesampainya di Merak, sebenarnya merekalah yang menaiki kapal tersebut,” imbuh Muhajir.

Keempat, penambahan Dermaga Indah Kiat di Silegon. Diketahui, Dermaga Indah Kiat hanya digunakan sebagai tempat berlabuh kapal kargo dan tahun depan akan digunakan untuk mengangkut orang.

“Kemudian akan ada tambahan dermaga, mungkin nanti kita akan memperbaiki salah satu dermaga yang sekarang tidak berfungsi, yakni di Indah Kiat. Karena Indah Kiat didesain untuk kargo, maka kapal yang sandar di sana memang kapal kargo. Kedepannya kalau” Bisa juga untuk angkutan barang, orang yang mengangkut mobil harus disesuaikan,” jelasnya.

Selain itu, Muhajir mengatakan Pelabuhan Panjang akan berfungsi. Dengan begitu, masyarakat dari Bandar Lampung hingga Bakauheni bisa memperkecil jarak yang ditempuh hingga 120 kilometer.

“Bandar Lampung dekat, jadi dia tidak perlu menempuh jarak 120 kilometer untuk sampai ke Bakauheni. Tapi ke depan memang perlu disosialisasikan dan dirancang semaksimal mungkin agar benar-benar lebih baik,” ujarnya.

Kelima, kata Muhajir, pemerintah akan memfungsikan pelabuhan jangkar di Situbond. Oleh karena itu, masyarakat yang mudik ke Lombok, Sumbawa dan pulau-pulau kecil di sekitar Pulau Madura tidak perlu melalui Ketapang Gilimanuk.

“Kemudian dari peralihan ke timur kita akan menggunakan pelabuhan jangkar, pelabuhan jangkar di Situbond. Dengan begitu, mereka yang mudik ke Lombok, Sumbawa, dll, serta pulau-pulau kecil di sekitar Pulau Madura tidak perlu melalui Ketapang Gilimanuk,” ujarnya. Muhajir.

Kata Muhajir, kalau ke Sumbawa harus penyeberangan dua kali lagi lewat Ketapang Gilimanuk. “Kalau ke Lombok harus tambah satu lagi. Tapi nanti dari Anchor Harbor bisa langsung. Dari Pelabuhan Anchor langsung ke Lombok,” ujarnya.

“Dari Sumbawa sampai Kalianget dan seterusnya. Saya sudah rapat dengan Menteri PUPR, nanti PUPR akan bertanggung jawab atas akses jalan, dan pemerintah daerah akan bertanggung jawab untuk memperbaiki dermaga, bertindak itu bagus juga,” tutupnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *