Faktor Keamanan Jadi Etika Digital yang Harus Dipahami Pelajar Pengguna Media Sosial

JAKARTA – Faktor keamanan menjadi salah satu persoalan etika digital yang harus dipahami oleh pelajar pengguna media digital dan media sosial. Selain tanggung jawab individu dan pengembangan perilaku, pentingnya etika digital bagi mahasiswa juga dapat menjaga keamanan dan privasi.

“Memahami etika digital juga berarti melindungi diri dari ancaman online dan memastikan privasi Anda tetap terjaga,” kata Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Bondowoso Dewi Rahayu, dalam surat webinar digital segmen pendidikan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo). Kementerian Provinsi Jawa Timur, di Kabupaten Bondowoso, Kamis (20/6/2024).

Dewi mengatakan etika privasi dan keamanan di ruang digital saling terkait dan penting untuk menjaga keamanan. Berbagai perilaku yang melanggar etika digital, misalnya cyberbullying, pembajakan konten, dan distribusi konten sensitif.

Pelanggaran etika digital mempunyai konsekuensi psikologis, sosial dan hukum. Pelanggaran etika digital dapat menyebabkan stres, rasa malu dan masalah mental. Namun, hilangnya hubungan sosial, kepercayaan dan reputasi, juga membawa konsekuensi yang serius, katanya.

Dalam diskusi virtual bertajuk “Digital Safety CI: Basics of Social Media System Security”, Dewi juga menyinggung cara menjaga privasi dan keamanan. Tentu saja kata sandi yang kuat dengan huruf, angka, dan simbol untuk melindungi akun online dari akses tidak sah.

“Lindungi juga informasi pribadi dengan tidak membagikan informasi pribadi secara bebas di media sosial dan platform online lainnya, serta dengan menginstal software antivirus untuk melindungi informasi secara online,” ujar Dewi di hadapan para pendidik dan siswa yang mengikuti diskusi ini. bersama-sama (kita tahu) dari sekolah masing-masing.

Sekolah menengah di Kabupaten Bondowoso yang mengikuti kegiatan sekolah tetangga antara lain: UPTD SPF SMPN 2 Bondowoso, UPTD SMPN 2 Prajekan, SMPN 1 Tamanan, SMPN 1, SMPN 3, SMPN 4 Bondowoso, SMPN 1 Wringin, SMPN 1 Tapen, SMP Manbaul Ulum; SMPN Sukosari, SMPN 1 Tegalampel, UPTD SPF SMPN 2 Tenggara, SMPN 1 Maesan, dan SMPN 1 Jambesari Darus Sholah.

Pendukung lainnya, dosen Universitas Paramadin Batavia, Septa Dinata menambahkan, digitalisasi dan Internet menciptakan kekuatan dalam pekerjaan manusia. Bagi pelajar, Internet merupakan sumber pengetahuan yang melimpah.

Sementara itu, penulis Cika mengatakan media sosial merupakan platform digital yang memudahkan penggunanya untuk saling bersosialisasi, baik itu komunikasi maupun berbagi konten baik berupa tulisan, foto, dan video. Fungsi media sosial: komunikasi, branding, forum bisnis, dan pemasaran.

“Penting untuk menjaga keamanan akun media sosial untuk mengurangi risiko pencurian data, mengamankan transaksi online dan menghindari kerugian finansial. Ancaman terhadap keamanan digital terus berkembang.

Sekadar informasi, webinar seperti yang digelar di Bondowoso ini merupakan bagian dari program Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Kementerian Komunikasi dan Informatika. GNLD diselenggarakan dalam upaya percepatan transformasi digital di bidang pendidikan kepada kelompok masyarakat menuju #MakinCakapDigital Indonesia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *