MILAN – Insiden “cincin asap” yang terjadi di gunung berapi di Italia menarik perhatian internet dan menjadi viral di media sosial.
Gunung Etna mengeluarkan lebih banyak asap dibandingkan gunung berapi lainnya.
Hal ini disebabkan oleh keluarnya uap dan gas secara terus menerus yang jarang terjadi di gunung berapi lainnya.
Menurut para ahli, kepadatan gas yang meningkat pesat melalui bagian tengah saluran akan menyebabkan terbentuknya cincin dengan memutar gas dalam gerakan melingkar.
Fenomena ini menyebabkan penduduk setempat menjuluki gunung berapi tersebut sebagai “Nyonya Cincin”.
Cincin asap merupakan fenomena alam langka di mana lingkaran asap besar terbentuk di langit. Cincin dapat disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain letusan gunung berapi, kebakaran hutan, dan bahkan aktivitas manusia.
Salah satu contoh fenomena cincin asap yang paling terkenal adalah cincin asap Krakatau. Pada tahun 1883, gunung Krakatau di Indonesia meletus dengan kekuatan yang besar. Ledakan ini menyebabkan terbentuknya lingkaran asap besar yang terlihat dari seluruh dunia. Lingkaran asap tersebut bertahan selama beberapa hari dan berfungsi sebagai pengingat akan kekuatan alam.
Contoh lain dari fenomena cincin asap adalah cincin asap Bukit Yarnell. Pada tahun 2013, Kebakaran Bukit Yarnell di Arizona menyebabkan lingkaran asap besar. Lingkaran asap dapat dilihat dari jarak bermil-mil dan merupakan pengingat akan kekuatan api.
