Fredy Pratama Nekat Bangun Lab Ekstasi di Sunter karena Kehabisan Dana di Thailand

JAKARTA – Direktur Anti Narkoba (Dirtipidnarkoba) Bareskrim Polri Brigjen Mukti Juharsa mengungkap alasan bos kartel narkoba internasional Fredy Pratama membangun laboratorium sabu ilegal di Jakarta Utara. Fredy Pratama sepertinya sedang mengalami kesulitan keuangan.

Fredy Pratama diketahui buron dan saat ini berada di Thailand. Baru-baru ini, Polri berhasil mengusut pabrik sabu di Sunter milik buronan kondang.

Alasan Fredy Pratama membuat laboratorium rahasia di Jakarta dan gencar mengirimkan barang karena sumber keuangannya rendah, kata Mukti dalam jumpa pers di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (6/5/2024). )

Untuk informasi anda; Dalam penemuan laboratorium sabu ilegal di Sunter, Polri menyita 7.800 tablet sabu dan beberapa ratus kilogram bahan baku produksi sabu.

“Jika diolah, kita bisa menghasilkan sekitar 1.300.000 butir ekstasi yang mengandung obat mephedrln golongan 1,” kata Mukti, saat konferensi pers di Jakarta Utara, 8 April 2024.

Mukti dari partainya mengatakan, empat orang juga ditangkap dalam penumpasan tersebut. Berkisah tentang A alias D yang berprofesi sebagai juru masak atau produsen sabu dan juga merupakan mantan narapidana narkoba.

R kemudian berperan menjaga rumah dan mengumpulkan perlengkapan laboratorium dan bahan baku. Kemudian C berperan sebagai pengirim dan pelekatan sampel serta pembelian bahan baku, dan G berperan sebagai pengirim dan pelekat sampel.

Atas perbuatannya, para tersangka dijerat Pasal 114 Ayat (2), Pasal 113 Ayat (2), Pasal 132 Ayat (2) dan Pasal 35 Pasal 35 UU RI Tahun 2009.

Kemudian pidana mati Ancaman pidananya adalah pidana penjara seumur hidup atau paling singkat enam tahun dan paling lama 20 tahun. Sedangkan denda maksimal sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sebesar Rp13 miliar dan bertambah sepertiganya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *