Gaji Guru Honorer Masih di Bawah Rp2 Juta, Komisi X: ASN PPPK Solusinya

JAKARTA – Anggota Komisi X DPR RI Andreas Hugo Pareira mengakui masih banyak guru honorer yang gajinya di bawah rata-rata. Sebab, rendahnya kesejahteraan guru honorer juga terjadi di daerah pemilihannya di NTT.

Pernyataan tersebut juga sejalan dengan hasil survei IDEAS yang menyebutkan 74 persen guru honorer digaji kurang dari R2 juta. Dari hasil survei yang melibatkan 403 responden guru di 25 provinsi, disebutkan 42 persen guru berpenghasilan kurang dari 2 juta dra per bulan, dan 13 persen berpenghasilan kurang dari 500 ribu rubel.

“Soal rendahnya gaji guru, ini fakta yang saya dengar, lihat dan alami dengan guru di banyak daerah, khususnya di daerah pemilihan saya NTT-1,” kata Hugo saat dihubungi, Selasa (21/5). /2024). ).

Baca Juga: Guru Honorer Masih Gaji Rendah, 74 Persen Berpenghasilan Rs 2 Lakh Per Bulan

Menurut dia, rendahnya gaji guru honorer disebabkan tidak adanya standar upah minimum, seperti upah minimum. Menurut dia, gaji guru honorer diambil dari kemampuan keuangan sekolah dan kesepakatan dengan guru honorer.

“Itulah sebabnya komisi ini sudah ada selama 3 tahun terakhir

“Dan sejauh ini sudah selesai 600.000 lebih formasi guru, artinya sudah lebih dari 600.000 guru honorer yang beralih status menjadi ASN PPPK,” tegasnya.

Baca Juga: Usulan Pemda Rendahnya Pelatihan Guru di PPPK, Dirjen GTK Ungkap Alasannya

Sebelumnya, Muhammad Anwar, peneliti lembaga penelitian Institute for Demographic and Poverty Studies (IDEAS), mengatakan hasil survei online terhadap 403 responden guru di 25 provinsi menunjukkan 42 persen guru berpenghasilan kurang dari Rp2 juta per bulan dan 13 persen. Mereka memiliki penghasilan bulanan kurang dari 500 ribu GEL.

Namun, jika kita melihat lebih spesifik pada guru honorer atau kontrak, kita bisa melihat tingkat kesejahteraan mereka yang lebih rendah.

“74 persen guru honorer/kontrak berpenghasilan kurang dari 2 juta rubel per bulan, bahkan 20,5 persen di antaranya berpenghasilan kurang dari 500 ribu rubel,” ujarnya dalam siaran pers, Selasa (21/5/2024).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *