Republika.co.id, Jakarta – Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) menyelenggarakan Tes Kompeten Jurnalis (UKW). Perdana Menteri UMJ, Ma’mun Murod Al Barbasy, menekankan bahwa jurnalis memainkan peran penting dalam pendidikan publik, menawarkan kritik konstruksi dan memberikan solusi untuk berbagai masalah nasional.
“Peran media cukup penting, semua acara jika media tidak melaporkan, publik tidak dapat menikmati,” Ma’mun, saat membuka UKW.
UKW Batch 14 dalam Tes Kompetensi Jurnalis UMJ (LUKW) berlangsung selama dua hari pada 21 hingga 22, 2025 di Auditorium Kasman Singodimedjo, UMJ Political and Social Science Building (FISIP). UKW diadakan pada tiga tingkat oleh jurnalis yang masih muda, menengah dan utama.
Ma’mun menekankan pentingnya meningkatkan kualitas pesan melalui UKW. Dengan kapasitas yang lebih baik, diharapkan bahwa jurnalis yang salah akan berkurang.
Selain itu, ia juga menekankan peran jurnalis di suatu negara. Menurutnya, independen adalah hal yang paling penting, di mana jurnalis tidak boleh berdiri di sisi partai politik, mengatur dan mengatur tempat mereka bekerja.
Wakil Ketua Dewan Pers Muhammad Agung Dharmajaya, yang juga hadir di acara tersebut, mengatakan bahwa kualitas wartawan juga memutuskan masa depan.
Menurutnya, kapasitas jurnalis sangat penting di antara tantangan global saat ini. Penggunaan platform media baru ada di seluruh dunia dan masalah serta tantangan bagi jurnalis.
“Ini adalah masalah serta tantangan meskipun jurnalis dapat hidup dan bertahan hidup. Penghargaan dan apresiasi terhadap jurnalis hanya dapat menggunakan UKW dengan kesadaran mereka sendiri,” kata Agung.
Ada 25 orang yang berpartisipasi dalam UKW dari berbagai bidang termasuk Jakarta, Indramayu, Aceh dan lainnya. Mereka diuji oleh wasit berpengalaman Rajab Ritonga, Edy Kuscahyanto, Imam Prihadiyoko, Aat Surya S, Yusuf M. SA dan Nurcholis Ma Basyari.