Gelar Unik Raja Kahuripan Airlangga yang Dianggap Titisan Dewa Wisnu

Airlangga adalah raja besar kerajaan Kahuripan. Beliau meneruskan garis keturunan dari Kerajaan Mataram Kuno dan mendirikan kerajaannya di Jawa Timur. Pada masa pemerintahannya, Airlangga memerintah dengan nama yang panjang.

Beliau mempunyai nama Sri Maharaja Rakai Halu Sri Lokeswara Dharmmawansa Airlangga Anantawikramottunggadewa. Namanya diganti setelah ia turun tahta menjadi Aji Paduka Mpunku San Pinaka Chatra nin Bhuwana Pinaka Chatra nin Bhuwana.

Nama Raja Airlangga yang panjang tidak ada artinya. Sri Maharaja adalah nama jabatan yang dipegangnya, yaitu raja.

Kata Rakai Halu, nama bupati atau wilayah Lungguh Halu, dapat juga diartikan sebagai nama pemimpin yang tinggi, pangkatnya lebih rendah dari raja.

Sebagaimana disebutkan dalam buku “Biografi Airlangga Raja Reformator Jawa Abad XI” yang ditulis oleh Ninie Susanti.

Julukan Rakai Haluyang di awal namanya memberi kesan bahwa ia bukanlah pangeran kerajaan yang bersiap naik takhta.

Airlangga menjadi raja karena permaisuri sebenarnya yang kemungkinan adalah putri Raja Dharmamawangsa Teguh meninggal dunia pada peristiwa Paralaya, yaitu saat perayaan pernikahannya dengan Airlangga.

Sri Lokeswara adalah nama lain dari Avalokitesvara, nama penguasa dunia dalam agama Buddha. Mengenai penggunaan ajaran agama dalam metode namaabhiseka Airlangga yaitu. lokeswara.

Dapat dijelaskan bahwa Buddha merupakan salah satu titisan Dewa Wisnu yang melakukan suatu pekerjaan yang diberi nama Dharmawansa Airlangga.

Hal ini menarik karena nama depan Dharmawansa juga merupakan lima raja yang memerintah di Jawa dan Bali. Raja tersebut adalah Dharmawansa Teguh yang memerintah di Jawa Timur sebelum Airlangga.

Kemudian Dharmmawansa Airlangga dan Dharmawansa Marakata Pankaja Sthanottungadewa yang merupakan kakak laki-laki Airlangga yang berkuasa di Bali.

Dharmmawansa keempat yang memerintah adalah Rakai Halu Sri Samarotsaha Karnakencana Dharmmawansa Kirttisi nihajayanatakatungadewa yang namanya tercatat dalam Prasasti Batu di Surabaya pada tahun 982 Saka.

Sedangkan nama terakhir adalah Dharmawansa Kertawardhana yang memerintah di Bali.

Meski kata Ananta berarti tak terbatas, namun nama ini merupakan salah satu nama Dewa Wisnu yang digambarkan sebagai satu-satunya orang yang hidup ketika terjadi pralaya atau kehancuran.

Vikrama artinya pemberani, sedangkan Uttangadewa artinya anak dewa tertinggi, Airlangga dianggap sebagai keturunan dewa tertinggi dan keberaniannya tidak ada habisnya.

Sebuah nama yang dapat memiliki arti baik jika dipadukan dengan tindakan lainnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *