Gemini Genetics, Laboratorium yang Tawarkan Kloning Hewan Peliharaan yang Sudah Mati

krumlovwedding.com, JAKARTA – Kematian hewan kesayangan dapat menimbulkan kesedihan dan kesedihan dalam diri seseorang. Bahkan, bagi sebagian orang, kesedihan karena kehilangan hewan kesayangan bisa berlangsung hingga bertahun-tahun.

Di Shropshire, Inggris, terdapat laboratorium bernama Gemini Genetics yang telah menawarkan layanan kloning hewan sejak tahun 2019 setelah memulai dengan mengadakan acara penangkaran. Gemini Genetics bekerja dengan berbagai macam hewan, mulai dari kucing hingga kuda.

Sejak menyita hewan peliharaan pertama mereka, seekor kucing Maine coon berwarna oranye, mereka telah melihat peningkatan permintaan dari para pecinta hewan untuk memiliki hewan peliharaan mereka yang merupakan warisan hasil rekayasa genetika, dan sekitar 1.000 hewan kini dilindungi setiap tahunnya.

“Hal pertama yang terlintas ketika mendengar kata kloning adalah Dolly, domba yang membuat terobosan ilmiah pada tahun 1997. Namun teknologi kloning saat ini jauh lebih maju dibandingkan dulu. “Metode ini lebih efisien,” kata manajer laboratorium Gemini Genetics, Lucy Morgan, seperti dilansir The Mirror, Senin (25/11/2024).

Morgan mengungkapkan bahwa salah satu hewan yang dikurung di lab adalah seekor ayam jago ramah bernama Gem. Meski kepribadiannya sedikit berbeda, menurut Morgan, banyak kemiripan dengan anjing aslinya, termasuk caranya mengerucutkan bibir.

Lalu bagaimana proses kloningnya? Proses kloning dilakukan dengan mengambil sampel jaringan dan mengirimkannya ke laboratorium. Sampel ini harus dikumpulkan dalam waktu lima hari setelah kematian. Sampel dicuci, DNA diekstraksi dan disimpan dalam tangki cair dengan suhu kurang dari 196°C. Biaya penarikannya mencapai 600 poundsterling atau sekitar Rp 11,9 juta.

Setelah pemilik hewan menyetujui, sampel tersebut akan dikirim ke laboratorium mitra di Texas, Amerika Serikat. Proses ini memakan waktu sekitar satu tahun, terutama pada kuda yang buntingnya lebih dari sebelas bulan. Hewan hasil kloning dilahirkan dan disapih di Texas dan dikirim kembali ke Inggris setelah mereka cukup kuat. Biaya keseluruhan prosesnya antara 50 hingga 80 ribu dollar AS atau sekitar Rp 793 juta hingga Rp 1,2 miliar.

Laboratorium Gemini dapat mengurung kucing, anjing, dan kuda. Namun ada juga tangki berisi DNA hewan di kebun binatang, mulai dari gajah dan badak hingga katak tropis kecil, untuk mencegah kepunahan di masa depan jika teknologi berkembang dengan baik.

Upaya sedang dilakukan untuk melestarikan DNA hewan dengan organisasi Nature’s Safe. Sejauh ini, terdapat 279 sampel DNA dari spesies di laboratorium, termasuk sloth, badak putih selatan, dan ibis keramat. Ide mengkloning hewan peliharaan pun menjadi populer di kalangan selebriti.

Tahun lalu, penyanyi Barbara Streisand mengaku menguburkan anjingnya yang mati, Samantha, sebanyak dua kali. Simon Cowell, sementara itu, mengatakan pada musim panas ini bahwa dia sedang mempelajari prosesnya.

Meskipun ilmu kloning pertama kali ditemukan pada tahun 1958, keberhasilan kloning hewan pertama baru tercapai pada tahun 1996, diumumkan pada bulan Februari 1997 dengan lahirnya Dolly si domba, yang mulai hidup dalam tabung reaksi di laboratorium Edinburgh. Sebelum lahir, para ilmuwan mengira bahwa kloning tidak mungkin dilakukan karena sel-sel seperti sel kulit dianggap tidak dapat menyimpan cukup informasi untuk menciptakan sesuatu yang baru.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *