Gempa M6,1 Guncang Maluku, BMKG: Dipicu Aktivitas Sesar Naik Utara Seram

JAKARTA – Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dariono menjelaskan gempa berkekuatan 6,1 skala Richter mengguncang Seram Bagian Timur, Maluku, pada Senin (6/5/2024) pukul 01: 33 WIB.

Gempa bumi terjadi pada koordinat 3,17° LU; 131.00° BT atau terletak di lepas pantai 57 km tenggara Seram Bagian Timur, Maluku pada kedalaman 19 kilometer (KM), disebabkan oleh aktivitas sesar dorong Seram Utara.

Mengingat letak episenter dan kedalaman hiposenter, maka gempa yang terjadi merupakan gempa dangkal akibat aktivitas Muatan Seram Utara. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa tersebut memiliki mekanisme kegagalan,” kata Dariono.

Dariono menambahkan, berdasarkan peta prakiraan gempa, gempa ini menyebabkan gempa di kawasan Teluk Waru, Serama Timur dengan skala intensitas V MMI (getaran dirasakan hampir seluruh warga, banyak warga terbangun), wilayah di Tolu Teluk, Kian Darat, Seram Bagian Timur dengan skala intensitas IV – V MMI (getaran dirasakan hampir seluruh warga, banyak warga yang terbangun).

Wilayah kota Bula mempunyai skala intensitas IV MMI (jika dirasakan banyak orang di dalam rumah pada siang hari), wilayah kota Fakfak mempunyai skala intensitas III – IV MMI (jika dirasakan banyak orang di dalam rumah pada siang hari).

Lalu, Kota Aimas, Kota Teminabuan dengan skala intensitas III MMI (getaran terasa nyata di dalam rumah, serasa ada truk yang melintas) dan kawasan Kota Sorong dengan skala intensitas II – III MMI (getaran terasa nyata di dalam Getaran terasa, seperti itu a truk lewat).

“Sampai saat ini belum ada laporan dampak kerusakan akibat gempa ini. Hasil pemodelan menunjukkan gempa ini tidak berpotensi tsunami,” ujarnya.

Daryono mencatat, hingga pukul 02.15 WIB, hasil pantauan BMKG menunjukkan terjadi dua kali gempa susulan M3.9 dan M3.5.

“Kami mengimbau masyarakat tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh hal-hal yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Hindari bangunan yang retak atau rusak akibat gempa. Periksa dan pastikan bangunan yang Anda tempati cukup tahan gempa atau tidak ada kerusakan akibat gempa berbahaya, kestabilan bangunan sebelum Anda kembali ke rumah, ”ujarnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *