Republika.co.id, Jakarta-Regory Peitra Dirganta Saki Asmara, seorang mahasiswa Universitas Cyber, memenangkan IPK terbaik dari 3,99 hingga 3. Universitas Cyber di 3. Universitas Cyber Selasa, 10, 20,
Bagi Gregory, motivasi utama dalam mencapai pencapaian ini adalah bahwa kedua orang tua bahagia dan memperdalam ilmu bisnis. Meskipun menghadapi beberapa tantangan, ia masih mempertahankan konsistensi belajar dengan prinsip keseimbangan kehidupan kerja dan selalu menetapkan tujuan untuk mencapai setiap langkah penting.
“Orang tua yang bahagia dan saya masih mencari tahu tentang pekerjaan adalah pengemudi terkemuka saya untuk melanjutkan Excel,” katanya.
Selama fakultas, tantangan terbesar Gregory adalah fasilitas terbatas dan masalah ekonomi. Namun, ia berhasil mengalahkan ini dengan melakukan sisi kerja dan menjadi freelancer yang akan mendukung hidupnya di fakultas. Gregory juga menemukan bahwa dukungan kedua orang tua memainkan peran besar dalam perjalanan akademisnya.
“Saya bekerja di fakultas, yang membantu mengurangi kargo ekonomi dan memberikan pengalaman yang berharga. Orang tua saya adalah motivator terbesar, mereka yang selalu memberikan dukungan dan antusiasme untuk melanjutkan,” jelasnya.
Selain itu, partisipasinya dalam kegiatan ekstrakurikuler, seperti layanan sebagai ketua Komite Mahasiswa Eksekutif (BEM) dan bangunan pemula dengan teman-teman, membantunya dalam pengembangan keterampilan kepemimpinan dan jaringan.
Pembentukan waktu antara kuliah, kegiatan lain dan kehidupan pribadi menjadi tantangan, tetapi Gregory menang. Menggunakan metode tinju selama dan selalu membuat jadwal yang ketat untuk tetap produktif.
“Dengan manajemen waktu yang baik, saya bisa menebak keseimbangan antara kuliah dan kegiatan lainnya,” katanya.
Selain IPK yang mengesankan, Gregory bangga dan pelapis lainnya, yaitu membangun startup bernama Gipsy Research, yang terlibat dalam penasihat penelitian. Gregory juga memiliki rencana untuk melanjutkan karirnya di PT Bank Rakyat Indonesia TBK, setelah Pendidikan S2 untuk mengembangkan dirinya lebih lanjut.
“Konstruksi penelitian gipsi adalah pencapaian besar saya kecuali IPK. Ini adalah langkah spesifik saya di dunia bisnis digital,” katanya.
Bagi Gregory, kesuksesan bukanlah poin terakhir. Itu mencapai yang dicapai sebagai langkah pertama dari waktu yang lama ke tidur yang lebih besar.
“Ini hanya titik awal. Masih ada banyak poin penting yang ingin saya dapatkan dan banyak hal yang harus saya pelajari,” pungkasnya.